Suara.com - Menurut penelitian baru yang dilakukan oleh peneliti kanker, Dr. Miriam Merad, menunjukkan diet puasa atau intermitten fasting memiliki manfaat positif.
Diet puasa atau intermittent fasting adalah metode untuk mengatur pola makan dengan cara berpuasa makan selama beberapa waktu, namun Anda masih dapat mengonsumsi minuman.
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Cell pada Kamis (22/8/2019) dengan memeriksa darah 12 orang dewasa yang sehat dan berpuasa selama 19 jam.
Hasilnya, Merad dan rekannya menemukan istirahat dari makan teratur membantu sel-sel monosit yang melawan radang tetap diam.
Sel-sel ini berfungsi untuk menyembuhkan luka dan mencegah infeksi, juga menumpuk di jaringan lemak dan berkontribusi pada penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.
Dengan kata lain, Merad berpikir bahwa melewatkan beberapa waktu makan dapat membantu orang hidup lebih lama, hidup lebih sehat.
Beberapa mitra penelitiannya juga sedang mencoba strategi melewatkan makan.
"Banyak orang di lab saya mulai melakukan puasa intermiten ini," katanya, melansir INSIDER.
Tidak hanya rekan lab-nya, selebriti seperti Terry Crews, Hugh Jackman , Kourtney Kardashian dan Jack Dorsey juga telah mempraktikan puasa intermiten ini.
Baca Juga: 3 Berita Kesehatan Pilihan: Bayi Dipaksa Diet Vegan Alami Kondisi Serius
"Makan pertama saya adalah pukul 2 siang. Lalu aku makan dari 2 sampai 10," kata Crews sebelumnya kepada Business Insider.
Berdasarkan penelitian laboraturium, meskipun sedikit, menunjukkan orang yang berpuasa atau membatasi kalori kemungkinan memiliki lebih sedikit masalah jantung, kadar kolesterol yang lebih baik, risiko stroke yang lebih rendah dan lebih sedikit mengidap diabetes.
Dalam hal ini, Merad telah membatasi jam makannya untuk makan siang dan makan malam.
"Memang, kamu merasa lebih baik jika kamu punya waktu untuk mencernanya," kata Merad.
Berita Terkait
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Bukan Jam Makan, Ini 4 'Golden Rules' Jauh Lebih Penting untuk Kesehatan Pencernaanmu
-
Tomo Kenko Ajak Gaya Hidup Sehat Aktif dengan Yoga di Tepi Danau Senayan Park
-
Ahli Gizi: Pahlawan Super yang Cuma Ditelfon Kalau Badan Sudah Ngeluh Keras
-
Membaca Sinyal Tubuh: Pahami Fase Penuaan di Setiap Jenjang Usia
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan