Suara.com - Pakar : Iuran BPJS Kesehatan Naik Tidak Menyelesaikan Masalah.
Ramainya pemberitaan iuran kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang akan mengalami kenaikan cukup tinggi, ternyata membuat berbagai tanggapan miring dari banyak masyarakat.
Sayangnya, kenaikan biaya BPJS menurut ahli medis hal ini tidak menyelesaikan akar masalah dan hanya bersifat sementara.
"Menaikkan biaya jadi jalan keluar yang harus dipertimbangkan beberapa minggu ini ramai diusulkan kenaikan biaya peserta BPJS, tapi itu hanya upaya sementara yang tidak menyelesaikan keseluruhan masalah, kami melihat ada hal-hal yang harusnya dibereskan dengan tuntas, tidak hanya menaikkan pembiayaan," ujar Dr. Ronald A.Hukom, MHSc, SpPD-KHOM, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hermatologi Onkologi Medik, dalam diskusi media di Hongkong Cafe, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2019)
Dokter yang spesialis di rumah sakit khusus kanker RS. Dharmais itu menilai kenaikan iuran bayar BPJS tidak menjamin dapat menutupi seluruh anggaran yang defisit atau kurang.
Menurut dokter Ronald, alih-alih mengcover seluruh biaya kesehatan masyarakat, ia menyarankan agar adanya cost sharing atau pembagian biaya antara pemerintah dan masyarakat yang sudah diadopsi banyak negera maju.
"Cost sharing akan buat orang lebih hati-hati, tidak berobat kalau nggak perlu bener dia nggak pergi, atau kalau dia tau biayanya akan tinggi sekali, dia mungkin harus siapkan asuransi kedua, di banyak negara lebih cost sharing-nya," jelasnya.
Masalah lainnya, saat BPJS membatasi pelayanan kesehatan karena budget terbatas, dokter akan dibuat bingung harus berbuat apa. Pengobatan jadi tidak maksimal dan setengah-setengah.
"BPJS sudah coba batasi, dokter kandungan persalinan normal tidak ditanggung, membatasi tidak sepenuhnya tepat, karena kualitas pelayanan akan menurun. Kalau ini itu tidak boleh, dokter bingung, akhirnya 'udah deh BPJS saja yang obati', kalau untuk ikuti pedoman yang seharusnya," paparnya.
Baca Juga: DPR : Defisit BPJS Kesehatan harus Dicarikan Solusi
Sekedar informasi, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani mengungkap perlu naikkan iuran BPJS Kesehatan saat rapat bersama Komisi IX DPR-RI. Menkeu menyarankan kenaikan berkisar hampir dua kali lipat dari iuran semula, di masing-masing kategori.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas