Suara.com - Bernarkah Gangguan Makan Banyak Terjadi pada Perempuan?
Terlalu memedulikan bentuk tubuh, maka tak heran gangguan makan banyak ditemukan pada perempuan dibandingkan pada laki-laki.
Gangguan makan seperti anoreksia, bulimia, hingga binge-eating disorder adalah gangguan mental sekaligus fisik yang dapat menyerang siapa saja. Tetapi, nyatanya gangguan makan lebih rentan terjadi pada perempuan dibanding laki-laki.
Ini karena sebagian besar perempuan berusaha memenuhi standar tersebut dengan melakukan berbagai cara, salah satunya mengubah pola makan. Namun sayangnya, cara ini sering kali menyimpang.
Perempuan melakukan pola makan yang ekstrem demi mendapatkan hasil yang instan. Kondisi tersebut pun dapat menimbulkan penyimpangan perilaku makan, seperti binge eating dan anoreksia.
Fakta tersebut pun sejalan dengan penelitian yang dimuat di dalam jurnal Cerebral Cortex. Dalam riset ini, para ahli mengungkapkan bahwa perempuan yang tidak puas dengan bentuk tubuhnya cenderung mengalami gangguan makan.
Ini karena pikiran negatif akibat cemas dengan bentuk tubuh, akan memengaruhi aktivitas otak hingga mengubah segala pola makannya.
Tetapi, masing-masing gangguan makan memiliki faktor penyebabnya terhadap perempuan sehingga perempuan dapat mengalami gangguan makan yang berbeda-beda, meski dengan tujuan yang sama dilansir Hello Sehat.
1. Penyebab anoreksia nervosa pada perempuan
Baca Juga: Studi: Diet Puasa Merupakan Resep Ideal untuk Kesehatan Jangka Panjang
Anoreksia nervosa adalah kondisi ketika seseorang sangat ketakutan akan kebaikan berat badan. Hal ini membuat pengidapnya menghindari makan, padahal berat badan aktualnya saat itu sudah sangat rendah alias tidak normal.
Biasanya, ditandai dengan kebiasaan seseorang mengabaikan rasa laparnya sehingga bisa tahan untuk tidak makan dalam jangka waktu lama. Selain itu, orang yang menderita gangguan makan ini akan mengalami penurunan berat badan yang cukup drastis.
Orang yang paling banyak ditemukan mengalami gangguan makan ini adalah perempuan pada usia remaja hingga dewasa. Hal ini disebabkan pada usia tersebut, para wanita cenderung sangat peduli dengan citra tubuhnya dan body image yang ideal di kalangan gadis pada usia tersebut adalah yang langsing dan semampai.
Salah satu contohnya adalah penari balet atau atlit gymnasctic. Kesuksesan dari kedua profesi ini tidak hanya diukur dari bakat yang mereka miliki, tapi juga dari gambaran tubuh ideal yang dimiliki oleh lingkungannya.
Sehingga, jika ingin sukses dalam berkarir, para penari balet dan atlit gymnastic merasa harus mengikuti standar tubuh ideal tersebut.
2. Penyebab bulimia nervosa pada perempuan
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda