Suara.com - Banyaknya korban pengguna vape mendorong ahli medis mengeluarkan peringatan terkait masalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh rokok elektrik tersebut.
Badan perlindungan kesehatan Amerika Serikat, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan masyarakat harus menimbang untuk menahan diri dari menggunakan produk-produk rokok elektrik, pada Jumat (30/8/2019).
Sejauh ini, pemerintah AS telah mengidentifikasi 215 kemungkinan kasus penyakit paru-paru terkait vaping di 25 negara bagian. Namun penyebabnya masih belum diketahui, menurut The Sun.
Menurut kepala ahli paru anak di Mineola, New York, dr Melodi Przada, wabah itu 'menjadi epidemi... dan ada sesuatu yang salah'.
Peneliti kesehatan sedang mencoba untuk menentukan penyebabnya, apakah racun atau zat tertentu yang diserap dari vape, atau penyakit berasal dari penggunaan yang berat.
Vaping bekerja dengan memanaskan cairan yang diisi bahan kimia dan mengubahnya menjadi uap untuk diirup. Bahan kimia dicampur dengan pelarut, atau minyak, yang memanas selama aerosolisasi menjadi uap.
Tetapi beberapa tetesan minyak dapat tertinggal saat cairan mendingin kembali dan mengirupnya dapat menyebabkan masalah pernapasan dan radang paru-paru.
Beberapa waktu yang lalu terjadi sebuah kasus tragis, di mana seorang ramaja 17 tahun asal Illinois meninggal dunia.
"Kematian tragis di Illinois ini memperkuat risiko serius terkait produk rokok elektrik. Vaping membuat pengguna berhadapan pada banyak zat berbeda yang kami hanya punya sedikit informasi tentang bahaya terkait. Termasuk perasa, nikotin, cannabinoids, dan pelarut," kata Direktur CDC Robert Redfield.
Baca Juga: Top 3 Berita Kesehatan: Panadol Palsu, Lelaki Meninggal Akibat Vape
Prof Martin McKee dari London School of Hygiene dan Tropical Medicine, menjadi ahli terbaru yang mengangkat 'masalah serius' tentang rokok elektrik.
Dia mendesak pejabat kesehatan Inggris, Public Health England , untuk berhenti mempromosikan rokok elektrik sebagai cara untuk membantu perokok konvensional berhenti.
"Nikotin dalam e-rokok bukanlah obat yang tidak berbahaya dan kemudian ada semua hal lain seperti penyedap yang diirup," ia memperingatkan.
Berita Terkait
-
Sosok Tis'ah Djahri, Ibu Olla Ramlan yang Meninggal Dunia
-
Ibu Meninggal Dunia, Olla Ramlan Kembali Pingsan Saat Pemakaman
-
Aktris Legendaris Diane Keaton Meninggal Dunia di Usia 79 Tahun
-
Najwa Shihab Rayakan Anniversary ke-28 Tanpa Suami, Kenang Momen Terakhir di Konser Coldplay
-
Innalillahi, Ibu Olla Ramlan Meninggal Dunia
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat