Suara.com - Psikiater Sebut Siswa SMK Berisiko Alami Gangguan Emosional, Kok Bisa?
Psikiater dr. Nova Riyanti Yusuf, Sp.KJ, menyebut siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) lebih berisiko mengalami gangguan emosional.
Hal tersebut, menurut anggota DPR Komisi IX ini, terjadi lantaran Siswa SMK memiliki aktivitas yang lebih padat dibandingkan siswa SMA. Ia bahkan mengaku pernah melakukan penelitian soal hal ini.
"Siswa SMK rata-rata bangun jam empat pagi, lalu berangkat ke sekolah dan pulang bisa jam tujuh malam. Kondisi itu menyebabkan mereka berisiko mengalami gangguan emosional dua kali dibanding siswa SMA," tuturnya, dilansir Antara, Rabu (11/9/2019).
Oleh karena itu, perempuan yang akrab disapa Noriyu itu menambahkan masalah kesehatan jiwa remaja harus mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Menurut dia, bagaimana mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul jika banyak generasi muda mengalami gangguan kesehatan jiwa. Dia juga menegaskan bahwa Indonesia akan tumbuh menjadi negara maju jika SDM berkualitas baik secara fisik dan cerdas, serta kejiwaannya.
Nova menegaskan untuk mencapai Indonesia emas maka memerlukan visi kesehatan yang adaptif dan komprehensif mencakup hingga kesehatan kejiwaan.
Salah satunya, memaksimalkan peran guru bimbingan dan konseling (BK) di sekolah, agar tidak sekadar menjadi konsultasi karier tapi juga sarana bimbingan konseling jiwa.
"Guru BK di sekolah hanya berfungsi untuk bimbingan karier, jarang digunakan untuk bimbingan konseling jiwa sesungguhnya. Jarang guru BK sebagai tempat siswanya curhat (mencurahkan isi hati)," tutupnya. [ANTARA]
Baca Juga: Ingin Tahu Sejauh Mana Kecerdasan Emosional Anda? Coba Tes Kepribadian Ini
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter