Suara.com - Ada banyak alasan agar ibu hamil lebih berhati-hati memiliki produk kecantikan dan perawatan tubuh. Sejumlah zat kimia dalam produk perawatan ternyata berkaitan dengan penyebab pubertas dini pada anak.
Para peneliti dari UC Berkeley, dikutip dari Asia One, menemukan hubungan erat antara produk kecantikan ibu hamil dengan pubertas dini pada anak-anak. Mereka menemukan bahwa anak perempuan yang terpapar bahan kimia tertentu dari sampo, pasta gigi, dan semacamnya, berisiko mengalami pubertas dini.
"Perlu Anda ketahui produk apapun yang kita gunakan akan masuk ke dalam tubuh melalui kulit dan dihirup oleh hidung. Bahkan bisa saja Anda tak sengaja memakannya sehingga kita perlu tahu seberapa bahaya zat kimia produk perawatan selama kehamilan," kata Kim Harley, asisten profesor di School of Public Health di Berkeley.
Beberapa zat kimia dalam produk perawatan bisa mengganggu endokrin yang meniru hormon dan menyebabkan anak-anak menjadi dewasa sebelum waktunya. Bahan kimia berbahaya itu termasuk phthalate.
Phthalate sering ditemukan dalam produk beraroma seperti parfum, sabun, dan sampo. Zat lainnya termasuk paraben yang digunakan sebagai pengawet kosmetik. Bahan kimia paraben inilah yang dikaitkan dengan penyebab pubertas dini.
Meski begitu, bukan berarti bahan kimia tersebut berbahaya. Kandungan bahan kimia wajar di dalam kosmetik, asalkan penggunanya bukan ibu hamil.
Terkait pubertas dini, peneliti juga telah melakukan riset lebih lanjut mengenai dampaknya selama 20 tahun terakhir.
Hasilnya, pubertas dini pada anak perempuan bisa meningkatkan risiko penyakit mental, serta kanker payudara dan ovarium. Sementara itu, pubertas dini pada anak laki-laki bisa meningkatkan risiko kanker testis.
Pubertas dini pada anak perempuan ini didefinisikan dengan payudara berkembang sebelum usia 8 tahun. Padahal normalnya, anak perempuan mengalami pubertas atau perubahan pada payudaranya ketika menginjak usia 11 tahun.
Baca Juga: Tak Selalu Buruk, Pubertas Dini Cegah Anak dari Osteoporosis di Masa Tua
Harley juga menemukan pubertas dini yang terjadi sebelum usia 8 tahun juga menyebabkan masalah sosial bagi anak perempuan. Hal tersebut berkaitan dengan perilaku berisiko.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis