Suara.com - Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Universitas Bristol menunjukkan anak yang memasuki pubertas dini akan memiliki tulang yang kuat saat dewasa.
Mereka mempelajari 6.389 anak Inggris berusia 10 hingga 25 tahun dengan mengambil scan tulang mereka selama 15 tahun. Ini adalah sebagai bagian dari studi Children of the 90s.
Peneliti menemukan, semakin lama seorang anak mencapai masa pubertas, didefinisikan sebagai lambatnya masa pertumbuhan, semakin lemah tulang mereka.
Pertumbuhan tulang akan mulai berhenti pada awal dua puluhan, oleh karena itu mereka yang terlambat mencapai pubertas dinilai akan memiliki tulang lemah saat mereka dewasa.
Ini bisa menjadi faktor penting apakah mereka akan mengalami kondisi osteoporosis di masa depan atau tidak, kata ahli yang dilansir Daily Mail.
Sedangkan anak yang mencapai pubertas lebih awal, sebelum 10,5 tahun pada anak perempuan dan 12,5 tahun pada anak laki-laki, memiliki kekuatan tulang 12% lebih tinggi saat masa pubertas.
Data ini dibandingkan dengan anak perempuan berusia 12,7 tahun dan anak laki-laki usia 14,5 tahun yang baru mengalami masa puber.
Meski begitu, pertumbuhan tulang mereka akan berhenti pada batas tertentu.
Saat mereka berusia 18 tahun, anak yang pubertas dini telah memiliki kepadatan tulang dengan kecepatan yang jauh lebih cepat. Khususnya anak laki-laki yang memiliki pertumbuhan lebih kuat.
Baca Juga: Pubertas Dini Meningkat, Waspadai Make Up dengan Kandungan Ini Saat Hamil
Pubertas adalah tonggak penting kehidupan ketika remaja mengalami pertumbuhan dalam sistem kerangka mereka.
Keuntungan terbesar dalam ukuran dan kekuatan tulang terjadi selama masa remaja karena hormon.
Alison Doyle, dari Royal Osteoporosis Society, mengklaim penelitian ini menjawab bagaimana kepadatan tulang pada masa pubertas memengaruhi kehidupan orang dewasa.
"Memahami perubahan dalam kepadatan tulang selama masa pubertas, dan intervensi yang dapat dilakukan orang untuk kesehatan tulang mereka sekarang untuk mencegah osteoporosis dan patah tulang di masa depan, adalah langkah penting ke depan dalam menemukan obat untuk penyakit ini," ujar Doyle.
Para peneliti mengatakan remaja yang melewati masa pubertas lebih lambat dari teman sebayanya harus melakukan lebih banyak olahraga untuk meningkatkan dan mempertahankan kepadatan tulang mereka.
Berita Terkait
-
Waspada, 5 Masalah Kesehatan Ini Bisa Muncul Akibat Kurang Berjemur
-
CERPEN: Mencari Tulang Rusuk
-
Konsumsi Kopi Berlebih Bisa Berdampak pada Kesehatan Tulang Lansia
-
6 Jenis Makanan Terbaik untuk Mencegah Tulang Rapuh di Masa Depan
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit