Suara.com - Apakah Anda kerap mengalami sakit perut? Hal ini biasanya terjadi saat akibat gangguan pencernaan atau penumpukan gas.
Namun, jangan sering dibaikan. Sebab, bisa jadi sakit perut merupakan tanda penyakit kronis tertentu.
Diansir dari medicaldaily, berikut beberapa tanda sakit perut sudah tidak normal dan menandakan penyakit berbahaya.
1. Nyeri di perut setelah makan banyak
Jika Anda mengalami sakit perut setelah makan banyak dan tak kunjung hilang, jangan diabaikan. Hal ini bisa menjadi pertanda serangan kandung empedu. Seperti yang diungkapkan oleh Hardeep Singh, MD, Ahli gastroenterologi di St. Joseph Hospital.
Tugas kantong empedu adalah menyimpan empedu dan mendistribusikannya ke usus kecil untuk membantu pencernaan lemak. Namun, saat kantong empedu tersumbat atau meradang, bisa menyebabkan penyakit kandung empedu.
2. Nyeri samar di perut atas
Juru bicara American College of Emergency Physicians (ACEP) Roberts Glatter, MD mengungkapkan rasa sakit yang samar di perut atas atau pertengahan perut lalu disertai mual dan sendawa bisa mengindikasikan serangan jantung.
Selain itu, muntah yang berkaitan dengan nyeri punggung atau rahang dan sesak napas juga kondisi yang mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan segera.
Baca Juga: Sakit Perut Setelah Olahraga? Bisa Jadi 3 Hal Ini Penyebabnya!
3. Kram perut yang berhubungan dengan diare
Diare atau sembelit disertai dengan kram perut atau perasaan kembung dapat menandakan sindrom iritasi usus besar, menurut Dr. Singh.
Ia pun menyarankan untuk menggunakan obat yang diresepkan dokter untuk meringankan rasa sakit akibat sakit perut bersamaan dengan (irritable bowel syndrome) IBS.
Selain meresepkan obat, dokter Anda mungkin juga akan memberikan konseling tentang IBS, cara mengelola diet dan stres yang bisa memengaruhi gangguan ini.
4. Sakit perut parah secara tiba-tiba
Jika Anda mengalami ulkus peptikum atau luka di lapisan mukosa, sedang mengonsumsi NSAID (obat non-steroid anti-inflamasi), dan mengalami nyeri hebat yang tiba-tiba, perforasi (lubang pada dinding lambung) mungkin terjadi di perut Anda, kata Dr. Glatter.
Berita Terkait
-
Keracunan Massal Lagi? 7 Siswa SMAN 15 Jakarta Mual dan Sakit Perut Usai Makan MBG
-
Jorge Costa, Eri Irianto dan 4 Pemain yang Meninggal Akibat Serangan Jantung
-
Innalillahi! Cristiano Ronaldo Bagikan Kabar Duka Cita
-
Serangan Jantung Jadi Penyebab Terbanyak Kematian Jemaah Haji RI di Tanah Suci
-
Serangan Jantung Bisa Balik Lagi dalam 5 Tahun, Ini Cara Ampuh Menurunkan Risikonya
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!