Suara.com - Waduh, Tinggal di Daerah Rawan Kejahatan Bisa Bikin Darah Tinggi Lho!
Risiko penyakit darah tinggi atau hipertensi tidak hanya berasal dari makanan dan gaya hidup. Faktor lingkungan, termasuk lingkungan tempat tinggal, juga berpengaruh.
Studi terbaru yang terbit di American Journal of Hypertension menyebut, tinggal di daerah rawan kejahatan bisa meningkatkan risiko mengalami darah tinggi.
"Studi kami menemukan data untuk pertama kalinya, bahwa peningkatan angka kejahatan di suatu daerah, bisa menyebabkan darah tinggi, yang akhirnya memperbanyak penggunaan jaminan kesehatan," tutur Dr. Corey Tabit, pakar kardiologi dari University of Chicago, dilansir Reuters.
Peneliti memantau tekanan darah 17.783 orang dewasa yang tinggal di Chicago mulai tahun 2014 hingga 2016. Di periode ini, diketahui angka kejahatan di Chicago meningkat.
Data tersebut lalu dibandingkan dengan data tekanan darah kelompok kontrol yang tinggak di daerah aman dan jauh dari kejahatan.
Hasil penelitian menyebut ada risiko peningkatan 3 persen tekanan darah pada daerah dengan angka kejahatan tinggi. Selain itu, peningkatan kejahatan juga membuat seseorang berisiko 6 persen lebih tinggi masuk rumah sakit karena penyakit kardiovaskular.
Patut dicatat, yang tergolong tekanan darah tinggi adalah orang-orang dengan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg.
"Menariknya, orang-orang yang tinggal di daerah dengan angka kejahatan rendah memiliki lonjakan yang lebih tinggi terhadap kejahatan. Artinya, orang-orang yang tinggal di daerah rawan kejahatan bisa jadi terbiasa, yang membuat tekanan darah mereka tidak terlalu melonjak," tutur Tabit lagi.
Baca Juga: Tekanan Darah Tinggi di Usia Muda Tingkatkan Risiko Demensia Saat Tua?
Untuk itu, ia menganjurkan agar masyarakat mulai memerhatikan tekanan darahnya. Salah satu cara utama adalah rutin melakukan olahraga minimal 150 menit perminggu.
"Dan juga, makan makanan dengan gizi seimbang, rendah lemak, dan tinggi sayuran, merupakan cara utama menjaga kesehatan jantung dan tekanan darah," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan