Suara.com - Tidak hanya menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), lelaki yang terpapar polusi udara dapat mengakibatkan disfungsi ereksi.
Hal ini dibuktikan dalam hasil penelitian di Universitas Guangzhou, China, yang terbit beberapa bulan lalu di Journal of Sexual Medicine.
Penelitian ini menganalisis dampak buruk dari asap knalpot kendaraan bermotor terhadap kinerja ereksi. Melansir World of Buzz, hasil penelitian menunjukkan polusi udara secara negatif memengaruhi fungsi ereksi dan kesehatan umum.
Studi ini dilakukan pada tikus sehat berumur 12 minggu yang dipecah menjadi mepat kelompok yang masing-masing terdiri dari 10 hewan.
Dari analisis ini ditemukan, semakin lama tikus terpapar polusi, semakin banyak masalah yang timbul.
Setelah tiga bulan, peneliti menguji fungsi ereksi menggunakan stimulasi listrik dan fungsi paru-paru dengan Forced Pulmonary Maneuver System.
Berdasarkan hasil penelitian, mereka menemukan tikus yang terpapar polusi selama empat atau enam jam mengalami 'pengurangan fungsi ereksi' yang signifikan dalam hal tekanan intracavernous (ICP).
Menurut peneliti, kemungkinan ini disebabkan oleh peradangan sistemik, disfungsi paru, dan berkurangnya kadar oksida nitrat sintase dalam jaringan ereksi.
Selain itu, dipengaruhi pula oleh kapasitas paru-paru yang berkurang, alveoli hancur, dan adanya perubahan hormonal pada jaringan penis.
Baca Juga: 3 Penyebab Disfungsi Ereksi Ini Jarang Diketahui Lelaki, Mau Tahu?
Sementara mungkin ada hubungan antara polusi udara dari asap knalpot ke fungsi seksual, peneliti mengakui perlu adanya lebih banyak penelitian yang dilakukan terutama karena tes dilakukan pada tikus.
"Keterbatasan utama dari studi pendahuluan kami adalah model paparan polusi kendaraan (yang diberikan) kami. Meskipun knalpot lalu lintas adalah sumber utama pencemaran udara perkotaan, (kami) tidak dapat sepenuhnya meniru kondisi alami pencemaran udara yang sebenarnya," ujar tim.
"Di sisi lain, kami mengakui bahwa konsentrasi polutan dalam penelitian kami terlalu tinggi dan tidak memiliki 'tanggapan dosis'," lanjut mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan