Suara.com - Ceramah, Cara Tepat Cegah Komplikasi Penyakit Hipertensi
Penyakit hipertensi rentan menyebabkan kerusakan organ tubuh yang berujung pada komplikasi. Stroke, serangan jantung, hingga gagal ginjal merupakan beberapa komplikasi yang bisa ditimbulkan akibat penyakit hipertensi yang tidak terkontrol.
Nah, Dr. dr. Yuda Turana, SpS(K), anggota dewan pembina dan badan pengawas Indonesia Society of Hypertension (InaSH), mengatakan untuk mencegah komplikasi, pasien hipertensi wajib mengontrol tekanan darah. Salah satu cara yang bisa dilakukan ada Ceramah. Apa itu?
"CERAMAH itu artinya cek tekanan darah sendiri di rumah. Jika pasien rutin melakukan cek tekanan darah di rumah, hipertensi bisa lebih terkontrol dan pasien lebih patuh berobat," tutur dr Yuda, dalam temu media InaSH di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (19/9/2019).
Dikatakan dr Yuda, prevalensi pengidap hipertensi berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) meningkat, dari sebelumnya 25,8 persen pada 2014, menjadi 34,1 persen di 2018. Kenaikan juga terlihat pada sejumlah penyakit tidak menular lainnya yang berhubungan dengan darah tinggi, seperti stroke naik dari 7 persen menjadi 10,9 persen dan penyakit ginjal kronik naik dari 2 persen menjadi 3,8 persen.
Ia menjelaskan bahwa tidak semua pasien hipertensi pasti akan mengalami stroke atau serangan jantung. Di sini, peran pengontrolan tekanan darah menjadi penting. Lewat Ceramah, diharapkan pasien hipertensi mampu menjaga tekanan darahnya.
Ceramah, menurut dokter yang juga dekan fakultas kedokteran di UNIKA Atma Jaya ini, membantu dokter dalam pemberian dosis obat. Dengan memantau tekanan darah selama 7-10 hari di rumah sebelum kontrol ke dokter, pasien bisa melihat apakah pengobatan berjalan dengan baik, atau ada kendala.
"Riset yang dilakukan oleh InaSH menunjukkan, 63 persen pasien hipertensi mengonsumsi obat antihipertensi tanpa pemantauan. Ini juga menunjukkan, sebagian besar pasien tidak melakukan cek tekanan darah secara teratur dan mandiri di rumahnya," ungkap dr Yuda.
"Banyak studi menunjukkan, CERAMAH memiliki nilai prognostik yang lebih baik dibandingkan hanya pemeriksaan tekanan darah di rumah sakit. CERAMAH juga meningkatkan kepatuhan pasien dan mendeteksi keberadaan masked hypertension (hipertensi terselubung) dan whitecoat hypertension (hipertensi jas putih)," tutupnya.
Baca Juga: Ikan Asin Lagi, Ini Saran Menkes Nila Agar Konsumsinya Tak Bikin Hipertensi
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan