Suara.com - Belakangan, heboh seorang wanita berusia 41 tahun di Inggris mengalami infeksi parah di matanya setelah mengenakan lensa kontak saat mandi dan berenang. Hal tersebut membuat amoeba masuk ke bola matanya hingga menyebabkan kerusakan.
Ternyata seorang gadis berusia 20 tahun bernama Miyako Aiko-Murray mengalami hal yang sama. Gadis asal London tersebut berlibur ke Malta pada musim panas tahun lalu dan lupa melepas lensa kontaknya saat berenang.
Namun, saat berenang matanya terhantam gelombang dan memerah. Saat itu, ia belum berpikir ada yang serius hingga seminggu setelahnya ketika menghadiri pernikahan teman, matanya terus berair.
Bukan itu saja, dilaporkan metro.co.uk, Miyako juga mengalami migrain. Ia kemudian meminum obat penghilang rasa sakit dan beristirahat selama resepsi pernikahan. Namun, semua jadi lebih memburuk seiring waktu.
Ia kemudian memeriksakan dirinya ke dokter, tiga hari setelah ia memulai pekerjaan barunya. Ia menggambarkan rasa sakit di matanya seperti ada 'logam' di matanya.
"Seorang spesialis meminta saya untuk memeriksakan diri ke A&E ketika rasa sakitnya semakin parah. Saya pergi beberapa kali, tetapi mereka tidak benar-benar melihatnya. Saya akan diminta pulang dalam lima menit," katanya dilansir dari world of buzz.
"Seiring waktu, bekas luka tumbuh dan tumbuh. Saya bangun suatu hari dan menyadari bahwa saya tidak bisa melihat apa-apa. Bahkan ketika saya menyalakan lampu, saya tetap tidak bisa melihat apa-apa. Saya mulai memanggil ibu saya. Sangat mengejutkan," lanjutnya.
Ia kemudian didiagnosis dengan Keratitis Acanthamoeba (AK), infeksi langka yang merusak bagian depan mata, yang lebih banyak terjadi pada orang yang mengenakan lensa kontak.
Infeksi ini berisiko saat mereka mengenakan lensa kontak ketika berenang, mandi, menggunakan bak mandi air panas, bersentuhan dengan air yang terkontaminasi, menyimpan dan menangani lensa dengan tidak benar.
Baca Juga: Pakai Lensa Kontak 15 Jam Setiap Hari, Wanita Ini Hidup dengan Kornea Rusak
Bakteri yang menginfeksi kornea tersebut harus segera diobati agar tidak menyebabkan kebutaan permanen. Terhadap Miyako, dokter meresepkan obat tetes mata yang perlu dipakai setiap jam selama sebulan. Ia mengungkapkan rasanya seperti menuangkan pemutih ke matanya.
Miyako telah berhenti dari pekerjaannya sejak Desember 2018. Keadaannya memburuk pada Maret 2019, ketika ia terkena infeksi sekunder yang menyebabkan jaringan parut di korneanya semakin parah.
Saat ini, Miyako membutuhkan transplantasi kornea jika ingin melihat lagi. "Sangat tidak mungkin bagi saya untuk pergi sendiri karena cahaya benar-benar memengaruhi saya. Saya tidak menggunakan telepon atau teknologi apapun karena membuat saya pusing melihat layar. Saya hanya duduk di ruangan gelap untuk menghadapi depresi dan kecemasan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
3 Fakta Perubahan Proyek Bumilangit, Si Buta dari Gua Hantu Kok Jadi Film Pertama?
-
Kelamin Suami Dipotong Istri Gara-gara Chat, Korban Naik Motor Sendiri ke RSCM Bawa Potongannya
-
Cinta Buta Pada Yance Berujung Tragis! Istri Lindungi Suami Buronan Justru Dibakar Hidup-hidup
-
5 Fakta Gugatan Jurnalis Buta Warna terhadap Lampu Merah: Mengancam Keselamatan Jiwa
-
Harta Kekayaan Bella Shofie yang Dituding Makan Gaji Buta Anggota DPRD
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit