Suara.com - Seorang wanita asal Amerika Serikat hampir kehilangan seluruh lengannya setelah melakukan perawatan kuku di salon kecantikan. Pasalnya, bakteri pemakan daging masuk dan menginfeksi ibu jarinya.
Mulanya, wanita bernama Jayne Sharp melihat ada luka kecil di bagian jempolnya setelah perawatan kuku di Jazzy Nail Bar. Setelah pulang, Jayne mulai merasakan luka di jempolnya berdenyut dan terasa sakit.
Tak lama kemudian, tangannya mulai membengkak. Tetapi, Jayne mengira sedang terserang flu biasa sehingga membiarkan tangannya begitu saja.
Menjelang malam, Jayne mulai kesulitan tidur karena tangannya terasa sakit. Ia pun memutuskan pergi ke rumah sakit esok harinya.
Dokter lantas mendiagnosis bahwa Jayne terinfeksi bakteri pemakan daging yang disebut Necrotising Fasciitis (NF). Itu adalah penyakit langka yang berbahaya.
Umumnya, bakteri ini menular dengan cara memasuki tubuh melalui goresan atau luka kecil. Lalu, bakteri melepaskan racun dalam tubuh karena berkembang biak sendiri.
Setelah itu, bakteri akan membunuh jaringan tubuh dan memotong aliran darah di daerah tersebut. Karena bakteri ini sangat beracun, penyebarannya ke organ tubuh lain sangat cepat.
Jika penderita tak segera mendapat pertolongan dengan antibiotik atau pembedahan untuk mengangkat jaringan mati, kondisinya besar kemungkinan menjadi lebih parah hingga menyebabkan kematian.
Biasanya, dokter melakukan amputasi di bagian tubuh yang terinfeksi untuk menghentikan penyebaran ke organ vital. Sementara dalam kasus Jayne, riwayat penyakit diabetes telah membuatnya lebih rentan tertular Necrotising Fasciitis.
Baca Juga: Akibat Penyakit Langka, Berat Badan Bocah 4 Tahun 2 Kali Lipat Lebih Besar!
Hal itu karena, diabetes telah mengganggu sistem kekebalan tubuhnya untuk melawan bakteri. Oleh karenanya, Jayne sempat terancam kehilangan lengan atau meninggal dunia.
"Dokter memberi tahu bahwa aku mungkin bisa kehilangan lengan atau meninggal dunia. Sebelumnya, aku tidak pernah mendengar soal penyakit ini," kata Jayne dikutip dari World of Buzz.
Setelah didiagnosa, Jayne pun menjalani sejumlah operasi untuk menghilangkan kulit yang terinfeksi. Meski begitu, tangan Jayne masih mati rasa setelah pulih sehingga kesulitan melakukan aktivitas hariannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?