Suara.com - Hari Anak Perempuan Internasional, Ini 5 Fakta Miris yang Tengah Dihadapi
Kekerasan adalah masalah terbesar bagi anak perempuan di seluruh dunia, dan tingkat penolakan yang tinggi bagi mereka di mata sosial memperburuk kondisi ini.
Hal inilah yang membuat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan setiap tanggal 11 Oktober sebagai Hari Anak Perempuan International (International Day of Girl Child).
Dilansir dari situs UNICEF USA, Hari Anak Perempuan Internasional dijadikan sebagai momen khusus agar setiap lapisan masyarakat bisa fokus terhadap masalah yang dialami anak perempuan di seluruh dunia.
Sebuah penelitian terbaru oleh UNICEF menemukan bahwa kekerasan adalah masalah utama bagi jutaan dari mereka. Berikut adalah lima fakta mengejutkan tentang bagaimana kondisi anak perempuan di seluruh dunia.
1. Sejumlah besar anak perempuan dilecehkan
Seperempat anak perempuan melaporkan menjadi korban beberapa bentuk kekerasan fisik. Itu termasuk anak perempuan berusia 15 hingga 19 tahun di seluruh dunia atau sekitar sekitar 70 juta anak perempuan yang melaporkan kekerasan sejak usia 15 tahun. Angka itu hanya mencakup kasus yang dilaporkan; sementara masih sangat banyak yang tidak menjadi perhatian.
2. Kekerasan seksual adalah masalah besar yang mereka alami
1 dari 10 anak perempuan telah mengalami tindakan seksual paksa. Itu angkanya sama dengan sekitar 120 juta gadis di bawah 20 tahun di seluruh dunia. Sepertiga dari mereka berusia antara 15 sampai 19 tahun dan sudah menikah, dan telah menjadi korban kekerasan emosional, fisik atau seksual yang dilakukan oleh suami atau pasangan mereka.
Baca Juga: Kisah Ayah dan Anak Perempuan Paling Kompak, Pamer Kembaran Gaya Rambut
3. Kebanyakan kekerasan terhadap anak perempuan tidak dilaporkan.
Di beberapa negara, sebanyak 70 persen anak perempuan tidak pernah mencari bantuan. Hampir setengah dari anak perempuan usia 15 hingga 19 tahun berpikir jika seorang pria dibenarkan untuk memukuli istri atau pasangannya jika mereka menolak berhubungan seks, meninggalkan rumah tanpa izin, berdebat, mengabaikan anak-anak mereka atau tidak menyiapkan makan malam.
4. Pernikahan anak adalah hal biasa
Lebih dari 700 juta wanita di seluruh dunia menikah sebelum ulang tahun ke-18 mereka. Sekitar sepertiga atau sekitar 250 juta dari mereka menikah sebelum usia 15 tahun. Dan di beberapa tempat, terutama komunitas pengungsi Suriah, insiden pernikahan anak meningkat.
5. Intimidasi tersebar luas
1 dari 3 anak perempuan di seluruh dunia yang berusia antara 13 sampai 15 tahun mengalami intimidasi secara teratur. Ini termasuk intimidasi langsung seperti menggoda, intimidasi tidak langsung seperti menyebarkan desas-desus, hingga cyber-bullying.
UNICEF bekerja dalam banyak cara untuk mencegah kekerasan terhadap anak perempuan, termasuk menyediakan tempat berlindung dan ruang lindung; mempromosikan pendidikan anak perempuan dan membantu anak perempuan mengembangkan keterampilan hidup; mendukung orang tua dengan program seperti transfer tunai yang membantu mengurangi risiko yang dihadapi anak perempuan; dan bekerja dengan pemerintah untuk memperkuat sistem peradilan, kriminal dan sosial yang penting untuk menjaga keamanan anak perempuan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan