Suara.com - Jodie Marsden, seorang wanita 27 tahun asal Inggris mengalami trauma berat setelah melahirkan anak pertamanya. Hal itu karena pengalaman pertamanya melahirkan anak secara operasi caesar membuatnya kesakitan.
Berawal pada September 2019, Jodie datang ke Rumah Sakit Pinderfields di Inggris menjelang persalinan anak pertamanya. Ia pun sempat mendapat induksi untuk melahirkan secara normal.
Tetapi ketika tekanan darah bayi dalam kandungannya menurun, dokter langsung menyarankan Jodie segera melahirkan anaknya secara operasi caesar dan memberinya epidural sebelum proses persalinan
Epidural adalah bius lokal untuk membuat bagian tertentu pada tubuh Anda mati rasa. Epidural tidak akan membuat Anda hilang kesadaran sepenuhnya, karena fungsinya hanya untuk menawar rasa sakit.
"Mereka sempat melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan saya tidak kesakitan selama operasi caesar. Ketika jarum sudah masuk, saya masih merasa baik-baik saja. Tetapi, kondisi mendadak berubah sangat menyakitkan ketika dokter mulai membuat sayatan di perut," katanya dikutip dari Fox News.
Jodie merasa dokter seperti menyayat lalu menarik perutnya dan merobek-robek ototnya selama proses persalinan caaesar. Karena itu, ia merasa sangat kesakitan selama operasi caesar.
"Ahli anestesi sempat menanyakan apakah saya kesakitan dan saya mengatakan apa adanya. Mereka memberikan banyak obat untuk mengendalikan rasa sakitnya tapi saya masih kesakitan," katanya.
Setelah anak pertamanya lahir, Jodie pun kehilangan banyak darah selama persalinan caesar. Bahkan, ia tak sanggup menggendong anaknya sampai kondisinya stabil.
Kondisi ini berawal dari hilangnya epidural yang bisa disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti primer yang salah, migrasi sekunder dari kateter dan dosis suboptimal dari obat anestesi lokal.
Baca Juga: Nia Ramadhani Ketahuan Tak Bisa Kupas Salak, Ketahui Manfaat Buah Ini
"Saya senang bisa melahirkan anak pertama dengan selamat. Tapi saya tidak mungkin hamil lagi karena persalinan pertama yang membuat trauma," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak