Suara.com - Apakah Bedak Bayi Johnson & Johnson Indonesia Tercemar Asbes? Ini Kata BPOM
Ditemukan mengandung asbes, bedak Johnson & Johnson ditarik dari pasaran Amerika pada Jumat (18/10), pihaknya menarik 33 ribu botol bedak bayi setelah regulator menemukan sisa-sisa asbestos dalam sampel-sampel bedak yang dibeli secara online.
Penarikan itu menandai untuk pertama kali perusahaan menarik bedak bayi yang ikonik karena kemungkinan terkontaminasi asbes. Hal itu juga menjadi pertama kalinya regulator AS menemukan asbes dalam produk itu.
Asbes adalah zat karsinogen yang dikaitkan dengan mesothelioma, kanker langka yang mematikan.
Gencarnya perhatian publik soal temuan asbes pada bedak bayi dengan merek ternama Johnson & Johnson ini tentu menjadi perbincangan dan banyak masyarakat cemas.
Lantas apakah bedak bayi Johnson & Johnson yang beredar di Indonesia juga terkontaminasi asbes?
Ketua BPOM RI, Penny Lukito membantah akan adanya temuan asbes dengan merek serupa yang beredar di Indonesia.
"Jadi produk ini yang sudah dilakukan voluntary recall oleh J&J USA ini tidak beredar di Indonesia ya, bahan baku talc yang digunakan di Indonesia juga berbeda," tegasnya saat dihubungi Suara.com, Selasa (22/10/2019).
Penny juga mengakui pihaknya tentu tak ingin lalai dalam menjaga produk yang digunakan oleh masyarakat. Ia menegaskan akan melakukan tes agar produk yang digosipkan masyarakat terkait bedak bayi tercemar asbes ini tetap aman dan terpantau.
Baca Juga: BPOM Perintahkan Industri Farmasi Hentikan Produksi Ranitidin
"BPOM juga akan melakukan sampling di perusahaan J&J Indonesia dan retail yang ada di Jakarta untuk diuji asbestos agar meyakinkan apakah Talc yang digunakan tercemar atau tidak," pungkasnya.
Seperti diketahui, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) lakukan pengujian sampel terbaru saat laporan-laporan mulai bermunculan tahun ini.
J&J menghadapi lebih dari 15.000 gugatan dari para konsumen yang mengeluhkan produk-produk talknya, termasuk bedak bayi, menyebabkan mereka menderita kanker.
Pengujian pada sampel bedak Johnson's Baby Powder dari kelompok yang berbeda menunjukkan hasil negatif mengandung asbes, kata FDA seperti dikutip oleh Reuters.
FDA mengatakan pihaknya tetap berpegang pada kualitas pengujian dan hasilnya. Badan itu merekomendasikan para konsumen untuk berhenti menggunakan produk yang terkontaminasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek