Suara.com - Sekarang ini sudah banyak kasus seputar seksualitas yang melibatkan anak-anak di bawah umur. Hal ini seharusnya sudah menjadi perhatian semua orang, khususnya orangtua.
Artinya, sudah waktunya orangtua sadar akan pentingnya pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi pada anak sejak dini. Kesehatan reproduksi ini pun meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial.
Apalagi sudah ada sejumlah kasus anak-anak di bawah umur telah berhubungan seksual di luar nikah hingga hamil. Jika sudah begitu, apakah ini salah anak-anak atau orangtua?
Menurut dr. Made Oka Negara, dokter di bidang kesehatan seksual dan reproduksi mengatakan bahwa tak bisa untuk menyalahkan salah satu pihak ketika menghadapi hal tersebut. Tetapi, ia mengungkapkan bahwa masih banyak remaja di Indonesia yang belum paham tentang alat kontrasepsi dan risiko hubungan seksual di luar nikah.
Padahal kasus ini seharusnya bisa dicegah dengan cara memberikan edukasi tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi sejak dini.
"Pendidikan seksualitas itu harus diberikan sedini mungkin ketika mereka sudah bisa berbicara dengan orang tuanya. Orang tua harus menjadi orang pertama yang berbicara tentang seksualitas dengan anaknya," kata dr. Oka di Grand Santhi Hotel, Senin (28/10/2019).
Dokter Oka pun memberi contoh sejumlah kasus anak balita, SD hingga SMA terkait seksualitas. Seperti, anak balita yang belum paham ketika ada orang asing menyentuh organ intim, anak SD yang sudah melihat tayangan hubungan seksual dengan temannya hingga anak SMP dan SMA yang mengalami kehamilan tak diinginkan.
"Anak-anak tidak punya contoh, jadinya mereka tetap melakukan hubungan seksual di luar nikah. Padahal seharusnya mereka sudah menggunakan kondom karena sudah aktif secara seksual. Tapi, karena mereka tidak tahu akan ada kehamilan. Jadi mereka tidak pernah pakai," papar dr. Eka.
Semua kasus itu berkaitan dengan minimnya pengetahuan mereka tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi sejak dini. Padahal mereka harus mengetahuinya sejak dini dan perlu memahami penggunaan alat kontrasepsi ketika beranjak remaja dan aktif secara seksual.
Baca Juga: Tingkatkan Kespro, PKBI Ingatkan Pentingnya KB dan Alat Kontrasepsi
"Hubungan seksual bagi mereka itu tidak masalah. Kalau sakit ya bisa diobati. Padahal itu sudah risiko dalam hubungan seksual di luar nikah," sambungnya.
Adapun cara mengajarkan anak seputar seksualitas dan kesehatan reproduksi sejak dini.
1. Mengajarkan anak toilet training usia 2-3 tahun
2. Mengenalkan organ reproduksi untuk dibersihkan dengan rajin
3. Memberi tahu tanda-tanda agresi dan pelecehan seksual dari orang dewasa, seperti memberi tahu siapa yang boleh membuka celananya dan siapa yang tidak boleh.
Dengan begitu, anak bisa melindungi dirinya ketika ada orang asing ingin melakukan pelecehan seksual. Jangan sampai memori anak justru kosong tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi.
Begitu pula dengan anak remaja yang sudah aktif secara seksual. Mereka sudah seharusnya diberi warning perihal risiko hubungan seksual pra nikah dan fungsi kontrasepsi.
Hal tersebut guna mencegah terjadinya kehamilan tak diinginkan dan risiko penyakit akibat hubungan seksual pra nikah, seperti IMS, HIV/AIDS dan lainnya.
Berita Terkait
-
Gelar Pangeran Andrew Dicabut Gegara Pelecehan Seksual, Keluarga Giuffre Beri Respon Sinis
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru
-
Heboh Polisi Berpeci Catcalling Cewek Sepulang Pilates, Begini Pengakuan Korban!
-
Usai Dibui Gegara Kasus Pelecehan Seksual, Dani Alves Mendadak Jadi Alim
-
Anya Geraldine Buka Kisah Lama, Nyaris Jadi Korban Pelecehan Seksual saat SMP
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa