Suara.com - Seorang pria asal China didiagnosis terkena infeksi parasit. Dokter yang memeriksa, terkejut karena menemukan cacing pita sepanjang 12 sentimeter di dalam otaknya.
Dikutip dari laman The Sun, diduga cacing tersebut telah bersarang selama 15 tahun. Hal ini terjadi berawal dari kebiasaan buruknya yang sering mengonsumsi siput goreng untuk menu makan malamnya.
Pria yang bernama belakang Wang ini mengaku suka mengonsumsi siput sejak 2004 lalu.Namun, setahun kemudian, pria berusia 36 tahun ini mulai sering muntah.
Pada 2007, kaki dan lengan kirinya mengalami mati rasa serta kelemahan otot. Karena kondisi yang terus memburuk, ia pun terpaksa harus berhenti dari pekerjaannya.
Kondisi itu terus berlanjut 10 tahun berikutnya. Ia menghabiskan waktu untuk keluar masuk rumah sakit dengan harapan bisa mendapatkan jawaban dari penyakitnya.
Akhirnya setelah dilakukan scan pada otaknya, dokter menemukan adanya cacing pita. Tapi sayangnya terlalu berisiko untuk melakukan operasi, karena posisi parasit yang sulit untuk dijangkau.
"Cacing itu terus hidup, akan merangkak terus di dalam otaknya, dan memakannya (otak) sepanjang waktu. Para dokter sebelumnya menyarankan dia untuk menjalani perawatan non-bedah," ujar dr. Gu Youming, dokter yang menanganinya.
Setelah mengalami kejang lagi di bulan September lalu, akhirnya Wang memutuskan untuk pergi ke rumah sakit spesialis di Guangzhou, Provinsi Guangdong.
Para dokter di rumah sakit mengatakan cacing itu masih hidup dan memutuskan untuk melakukan operasi. Dibutuhkan hingga 2 jam operasi sampai akhirnya ia dapat terselamatkan dari parasit tersebut.
Baca Juga: Awas Cacing Pita di Sayur Kubis dan Kembang Kol, Begini Cara Bersihkannya!
Jenis cacing pita yang menjangkit otaknya adalah sparganum mansoni. Parasit ini lebih sering dijumpai di dalam usus kucing ataupun anjing.
Ini bukan kali pertama terjadi kasus cacing pita bersarang di otak manusia. Sebelumnya, kasus serupa juga terjadi pada seorang gadis cilik berusia 8 tahun di India.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
Terkini
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional