Suara.com - Catat, Ini Kata Dokter Soal Penyebab Kematian pada Pasien Diabetes
Penyakit diabetes melitus atau kencing manis masih menjadi momok bagi masyarakat Indonesia. Padahal menurut pakar, sejatinya penyakit diabetes tidak selalu menyebabkan.
Dokter spesialis penyakit dalam dari RSUP Sanglah, Bali, Prof. Dr dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD mengatakan penyakit diabetes memang berkaitan erat dengan kelebihan gula, namun yang menyebabkan kematian bukanlah gara-gara tingginya gula darah. Lalu apa penyebabnya?
"Memang ada orang diabetes meninggal karena ketoasidosis yang artinya kegawatan diabetes. Tapi itu nggak banyak jumlahnya, yang banyak jumlahnya adalah yang berdampak dari komplikasi," katanya dalam kegiatan di The 6th Indonesian Health Economics Association (InaHEA) Annual Scientific Meeting (ASM), di Nusa Dua, Kamis (7/11/2019), dilansir Antara.
Ia menjelaskan bahwa pasien diabetes memang ditandai oleh gula dan sering dikaitkan dengan obesitas, namun bisa menyebabkan kematian itu karena komplikasi seperti dengan hipertensi atau ginjal.
Dijelaskannya, diabetes dipengaruhi dua komponen yang paling penting yang juga terjadi di seluruh dunia, yakni disebabkan oleh pola makan yang berlebihan dan seberapa banyak kita lakukan latihan fisik sehingga biasanya dikaitkan dengan obesitas.
Ia mengingatkan bahwa jumlah penderita diabetes Indonesia cukup mengkhawatirkan dan masuk dalam deretan 10 besar di dunia.
"Jadi kita belakangan memang cenderung latihan fisiknya kurang dan pola makan juga mulai berubah saat ini, tidak kekurangan lagi dan malah jadi berlebihan. Ini bisa jadi pemicu," tambahnya.
Untuk itu, pasien diabetes wajib memerhatikan pola makan dan aktivitas fisik. Dua hal inilah yang bisa mencegah pasien diabetes mengalami kematian karena komplikasi.
"Kalau sudah ada usaha menurunkan berat badan dengan latihan fisik dan diet, ini bisa jadi cara mencegah komplikasi," ucapnya. [ANTARA]
Baca Juga: Pemeriksaan HbA1c Penting bagi Pasien Diabetes, Apa Manfaatnya?
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!