Suara.com - Meski Introvert Beresiko Depresi, Tapi Ia Juga Sosok yang Peduli Orang Lain
Menurut penelitian, para introvert lebih rentan terhadap depresi. Menjadi seorang introvert yang memiliki fase panjang ketika dulu merasa sedih dan tidak bahagia semakin membuat faktor resiko depresi menjadi lebih besar.
Menurut penelitian Janowsky (2001), ia menunjukkan banyak bukti yang menunjukkan hubungan antara depresi dan kepribadian introvert.
Sebuah studi yang dipublikasi Moeller et al. 2015, melakukan riset yang dicoba pada 301 pasien Denmark (tidak termasuk orang yang menderita gangguan bipolar, gangguan kejiwaan nonafektif atau depresi berulang). Antara usia 18-70 untuk menganalisis situasi depresi tunggal.
Jawaban studi mengerucut pada datangnya depresi pada pribadi introvert dimulai dari cara merespon rasa stres dengan menarik diri dari orang lain yang menyebabkan mereka menghadapi beban kecemasan yang semakin berat tanpa adanya teman.
Dalam skenario seperti itu, tidak adanya penegasan positif pada akhirnya dapat menyebabkan episode depresi.
Karena itu, mungkin juga benar bahwa introvert lebih rentan terhadap depresi. Tidak seperti ekstrovert yang mencoba menyelesaikan masalah mereka dengan berdiskusi dengan orang lain, Introvert menghabiskan banyak waktu dan upaya untuk merenungkan masalah mereka dan mencoba mencari solusi. Kadang-kadang ini bisa terlalu membebani mereka dan mungkin mulai mempengaruhi kesehatan mental mereka.
"Orang introvert adalah orang yang sangat sensitif dan mereka dapat dengan cermat mengamati gerakan dan tindakan orang lain sejauh mereka dapat merasakan apa yang orang lain pikirkan atau rasakan," seru psikolog Elaine Aron seperti mengutip Themindsjournal.
Selain itu, Elaine juga menyebut bahwa orang yang Introvert juga orang yang peduli dengan penderitaan orang lain dan itu sangat mempengaruhi mereka. Ketidakadilan yang terjadi di sekitar mereka dapat memberikan banyak hal negatif ke dalam pikiran seseorang seperti ini.
Baca Juga: Ekstrovert atau Introvert, Ini Olahraga yang Cocok Berdasarkan Kepribadian
"Namun, akan salah jika menganggap introvert pada dasarnya adalah orang yang lemah. Mereka adalah manusia hebat yang tahu tentang diri mereka sendiri dan bagaimana berinteraksi dengan mereka," lanjut Elaine.
Kecenderungan mereka untuk menginternalisasi hal-hal memungkinkan mereka mencapai pemahaman yang mendalam tentang masalah dan akhirnya menemukan solusi.
Kelebihan lainnya menjadi Introvert adalah dengan mengatasi masalah mereka hampir sendirian, mereka muncul sebagai manusia yang lebih kuat, tidak seperti ekstrovert yang mungkin mengabaikan atau menekan masalah mereka. [Aflaha Rizal]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia