Suara.com - Pejuang Kanker Menari saat Kemoterapi, Pernah Disemangati Lisa Blackpink
Pernahkah terbayangkan di usia yang begitu muda, segala aktivitas kita serba terhambat karena harus terserang penyakit. Tak main-main penyakit itu adalah kanker.
Dialami seorang gadis belia, Intan Khasanah yang saat itu masih duduk di bangku SMA, tapi sudah terdiagnosis kanker Limfoma atau kelenjar getah bening stadium 4.
Parahnya, sebelum terdiagnosis di setiap malamnya ia selalu merasakan badan lelah tanpa sebab, pegal-pegal, keringat dingin di malam hari, benjolan di leher sebesar kelereng sebelum akhirnya di landa demam. Tapi bukannya didiagnosis dengan benar tempatnya berobat, salah satu RS di Samarinda, Kalimantan malah mendiagnosisnya dengan penyakit TBC.
"Tapi ternyata udah melewati prosedur rumah sakit yang tepatpun juga nggak menutup kemungkinan terjadinya kesalahan dignosis, sampai diagnosis TBC. Bahkan singkat cerita 8 bulan malah jadi parah banget kondisi aku, lalu akhirnya ada cairan di paru-paru juga, akhirnya juga masuk ICU pakai ventilator," ujar Intan dalam acara Seminar Media di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2019)
Sempat menyangkan dengan kesalahan diagnosis itu membuat beberapa orang menyarankan Intan dan keluarga untuk menuntut rumah sakit tersebut. Tapi kata dia, daripada membuang-buang waktu dan tenaga berbelit urusan hukum, ia lebih pilih fokus pada pengobatan, mengingat keadaannya yang saat itu sudah terlalu parah.
Padahal, jika penyakitnya bisa terdiagnosis lebih awal Intan yakin pengobatannya tidak akan seekstrim dan sesakit yang ia rasakan saat mendapat perawatan tenaga ahli. Bahkan dokter yang menanganinya mengatakan kanker yang dialami perempuan itu sudah menjalar ke berbagai bagian tubuhnya.
"Cuman karena salah diagnosis nggak diobatin kankernya malah diminum obatnya, obat yang lain, yang mana aku nggak sakit itu sama sekali, akhirnya stadium 4 udah kemana-mana. Dokter bilang aneh-aneh ini penyebaran kankernya Intan," terang Intan.
Beratnya pengobatan itu pada akhirnya membuat Intan bertindak nakal dan tidak disiplin dengan selama 2 tahun tidak pernah melakukan kemoterapi alias kabur. Ia lebih pilih melakukan pengobatan alternatif. Tapi setelahnya keadaan Intan justru semakin memburuk, hingga membuat tubuhnya lumpuh.
Baca Juga: Dear Ria Irawan, Ini Seruan Semangat dari Sesama Penyintas Kanker
"Kenapa sempet kabur, aku sempet capek sama kemoterapi, karena pembuluh darah aku kecil juga, jadi emang susah pasang infusnya dan obat kemo, yang pertama kali dibilang (obat) tadi yang memang pas masuk obat terakhirnya itu perih, jadi memang rasanya kaya di sayat-sayat gitu perih pokoknya pembuluhnya. Bahkan abis itu tangan bengkak bengkak, lemes, terus juga efeknya nggak enak, badan juga sakit-sakitan," cerita Intan.
"Kabur itu awal mahasiswa baru sampai awal semeter 4 aku kabur, udah 2 tahun, herbalnya macem-macem sampai di suntik stemsel, itu hanya menunda bom waktu aja, yang akhirnya meledak di tahun 2016, kankernya nyerang tulang belakang yang akhirnya lumpuh," sambungnya.
Setelah dari itu ia bertekad untuk terus menaati anjuran dan saran dokter. Sampai akhirnya 2019 lalu ia baru saja dinyatakan sembuh dari kankernya dan hanya rutin melakukam pengecekkan di setiap 6 bulan sekali.
Oh iya, nama Intan juga sempat mencuat beberapa waktu belakangan karena aksinya menari saat sedang melakukan kemoterapi. Video tersebut pula yang membuatnya dapat panggilan Intan Blackpink. Kata dia, aksi itu bukanlah untuk mencari sensasi, melainkan ingin menunjukkan semangat dan daya juang, meskipun pesakitan sepertinya ia harus tetap ceria dan memberikan energi positif untuk orang lain.
"Pastinya (untuk berikan semangat), aku pernah bilang nggak mau cari sensasi, dan aku nggak peduli akan popularitas dan sebagainya, yang aku tekankan aku capek ketika melihat orang-orang memandang sebelah mata. Beberapa kali ngobrol sama orang. oh kanker, merubah tatapannya seolah dia bakal meninggal besok. Kayak gitu aku nggak suka banget," ungkapnya menggebu-gebu.
"Tujuan aku bener-bener ingin memperlihatkan bahwa dengan semua orang dengan kondisi tertentu atau gimana, ya sama aja dengan orang sehat, asalkan dirinya sendiri itu tetap mau meneruskan kuliahnya, meneruskan cita-citanya itu aja sih sebenarnya," lanjutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek