Suara.com - Perempuan Suka Pakai Pakaian Pasangan, Ini Dia 5 Manfaat Psikologisnya
Banyak perempuan memilih menggunakan pakaian pasangan mereka dengan alasan kenyamanan. Jika Anda salah satunya, ada kabar baik yang harus Anda ketahui.
Kebiasaan mengambil dan menggunakan pakaian dari lemari si dia, ternyata memiliki banyak manfaat psikologis yang tidak kita sadari lho. Salah satunya adalah mengurangi stres pada diri Anda.
Ya, hal inilah yang diungkap oleh sebuah penelitian baru-baru ini.
Nah, ingin tahu apalagi manfaatnya? berikut daftar dan penjelasannya, seperti yang dilansir Times of India.
1. Mengurangi kesepian dan kecemasan
Jika Anda sering merasa cemas dan kesepian, Anda dapat mencoba mengenakan pakaian pasangan Anda. Menurut para peneliti di University of British Columbia, mengenakan apa pun yang memiliki aroma pasangan bisa membantu mengurangi stres, kesepian, dan kecemasan.
2. Studi tentang aroma
Para peneliti memilih perempuam secara acak dan menugaskan mereka untuk mencium satu dari tiga aroma, yakni aroma orang asing, pasangan mereka, atau aroma netral.
Baca Juga: Dari Batas Ukuran Badan hingga Aroma Tubuh, Ini 4 Aturan Unik di Pesawat
Sebelum memberi para perempuan pakaian pasangan mereka, para lelaki diminta untuk mengenakan pakaian yang sama selama 24 jam sehingga mereka meninggalkan jejak aroma mereka yang kuat.
3. Tingkat stres yang tercatat lebih rendah
Setelah mencium pakaian-pakaian tersebut, para partisipan diminta menjalani wawancara kerja pura-pura dan mengerjakan tugas matematika. Ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat stres peserta.
Ketika para peneliti mencatat tingkat stres dan kortisol para partisipan, yang menarik, perempuan yang diberi pakaian dengan aroma pasangan mereka menunjukkan tingkat stres yang lebih rendah. Sedangkan, perempuan yang mencium pakaian yang dikenakan oleh orang asing secara acak lebih merasa stres daripada yang lain.
4. Selain aroma pasangan, perempuan suka tidur di tempat pasangannya
"Banyak orang mengenakan pakaian pasangan mereka atau tidur di tempat pasangannya ketika pasangannya pergi, tetapi mungkin tidak menyadari mengapa mereka terlibat dalam perilaku ini," kata pemimpin penulis studi, Marlise Hofer dalam sebuah pernyataan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!