Suara.com - Orangtua akan merasa khawatir, lalu melarang anaknya bermain permainaan yang sangat spesifik gender. Seperti anak laki-laki bermain boneka atau perempuan bermain mobil-mobilan.
Padahal tahu nggak sih bunda, menurut pakar tidak ada satu pun loh permainan yang bisa membahayakan dan memicu orientasi seksual yang berbeda jadi penyuka lawan jenis alias LGBT.
"Jadi, aku pendekatannya tidak ada permainan atau kegiatan yang itu sebagai sumber pemicu utama anak punya gangguan (orientasi seksual), pasti ada beberapa hal lain, di sekitarnya yang membuat anak jadi gangguan, dan itu bukan karena mainannya," ujar Psikolog Saskhya Aulia Prima, M.Psi dalam acara 'BincangShopee: Dibalik Kekuatan Keluarga' di Senayan City, Jakarta Selatan, Sabtu (16/11/2019)
Saskhya mengatakan setiap jenis permainan apapun bisa menstimuli anak, dan mengasah berbagai kemampuan anak.
Semisal, lanjut dia, permainan kartu bridge atau bongkar pasang akan mengasah pengetahuan eksak atau kemampuan hitung-hitungan anak. Kini, permainan tipe ini sudah dikategorikan mainan netral.
Sedangkan saat bermain peran sebagai ayah, ibu atau guru dan murid sekalipun dengan menggunakan boneka, kata Saskhya, itu akan menstimuli kemampuan interaksi sosial. Jadi, saat anak laki-laki bermain itu bukan berarti dia seperti perempuan.
"Oh kalau mainan ini boneka ngajarin dia mengasuh adiknya lebih banyak. Daripada dia cuma main mobil-mobilan. Tapi kalau dia main bayi-bayian, dikasih susu kalau menangis, digendong, itu akan membiasakan dia nanti punya dik," jelasnya.
Saskhya juga mengingatkan, jangan lagi fokus kepada permainan apa yang anak mainkan. Kini saatnya fokus bagaimana caranya menstimuli interaksi sosial, kemampuan berpikir, dan bergerak melalui mainan. Semua ini bergantung dari orangtua punya tujuan apa dengan mainan tersebut.
"Yang selalu aku tekanin tuh jangan fokus mainan ini buat gender, anak laki-laki atau perempuan. Tapi goal-nya apa, kita kasih mainan atau kegiatan itu. Ketika kita tahu kita jadi lebih mudah, skill-nya dari apa yang mau kita dekati baru kita kasih mainan apa," tutupnya panjang lebar.
Baca Juga: Nostalgia Mainan Happy Meal Lewat Museum McDonalds di Mall Kelapa Gading
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI