Suara.com - Limbah plastik salah satu permasalahan terbesar di negara-negara berkembang. Tanpa disadari, limbah plastik ini tidak hanya berdampak pada lingkungan tetapi juga makanan.
Laporan penelitian baru, dilansir dari sinchew.com, menyebutkan bagaimana kondisi telur Indonesia yang diproduksi di daerah terkontaminasi limbah plastik.
Hasilnya, ternyata telur di wilayah tersebut mengandung bahan kimia beracun seperti dioksin. Para ahli juga menduga bahwa membakar sampah plastik telah menyebabkan racun memasuki rantai makanan.
Penemuan ini dibuktikan setelah para peneliti mengumpulkan telur di daerah terkontaminasi limbah plastik di Jawa Timur. Lalu, mereka melakukan uji laboratorium dan menemukan telur mengandung dioksin, PFOS, serta bahan kimia lainnya.
Menurut mereka, orang dewasa yang mengonsumsi telur dari daerah terkontaminasi limbah plastik bisa menelan dioksin 70 kali lebih banyak dari standar UE.
Melansir dari WHO, dioksin adalah sekelompok senyawa yang berhubungan secara kimiawi dan merupakan polutan lingkungan persisten (POPs).
Dioksin ditemukan di seluruh dunia di lingkungan rawan dan mereka terakumulasi dalam rantai makanan, terutama jaringan lemak hewan. Bahkan, lebih dari 90 persen paparan manusia melalui makanan, terutama daging dan produk susu serta ikan dan kerang.
Senyawa kimia akibat limbah plastik ini sangat beracun dan bisa menyebabkan masalah reproduksi, perkembangan, merusak sistem kekebalan tubuh, mengganggu hormon, hingga menyebabkan kanker.
Paparan jangka pendek dioksin pada manusia dapat menyebabkan lesi kulit, seperti chloracne, kulit gelap dan fungsi hati berubah. Sedangkan paparan jangka panjang bisa menyebabkan gangguan sistem kekebalan tubuh, sistem saraf yang berkembang, sistem endokrin, dan fungsi reproduksi.
Baca Juga: Peneliti: Tingkat Racun Telur Ayam di Jatim Terparah Sedunia
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat