Suara.com - Seorang pakar kesehatan seks mengklaim bahwa lelaki yang bercerai lebih mungkin menderita disfungsi ereksi akibat mereka terbiasa dengan pornografi.
Psikolog Chartered, Felix Economakis, yang telah bekerja di National Health Service (NHS) selama delapan tahun, juga mengatakan bahwa para lelaki bercerai ini memang kerap memiliki kehidupan seks yang tidak memuaskan.
"Alasan pertama adalah bahwa mereka cenderung memiliki kehidupan seks yang lalai, tidak ada, atau tidak memuaskan. Itu berarti mereka merasa tidak terampil dan tidak percaya diri dalam urusan tempat tidur," jelasnya seperti dilansir dari Daliy Star.
Hal ini diperparah dengan jumlah konten video berperingkat-X yang mereka tonton. Mungkin mereka menganggap pornografi sebagai jalan keluar. Sayangnya, secara tidak mereka sadari, ini justru buruk bagi diri sendiri ketika mereka berhubungan langsung dengan seks.
Hal tersebut diperkuat oleh sebuah penelitian pada 2017, di mana menonton film porno telah diidentifikasi sebagai masalah yang menyebabkan disfungsi ereksi. Penelitian tersebut menemukan bahwa hal itu menyebabkan lelaki menjadi tidak tertarik berhubungan seks.
Felix juga mengklaim, selain pornografi, kesibukan pekerjaan juga dapat mempengaruhi kinerja mereka selama berhubungan seks.
Dia bahkan berpikir jika kebiasaan mereka yang sering minum terlalu banyak juga kerap kali menyebabkan masalah dengan performa seksual mereka.
"Atau mungkin mereka cenderung minum terlalu banyak untuk bersantai, yang juga mempengaruhi performa seks mereka," katanya.
Alih-alih menjadi pengalaman yang lebih santai dan spontan, kata Felix, bagi beberapa lelaki seks bisa dianggap sebagai pekerjaan berat.
Baca Juga: Disfungsi Ereksi Berkaitan dengan Produktivitas Kerja, Begini Kata Peneliti
Felix membuat poin ini setelah sebuah laporan oleh klinik yang berbasis di London, Numan, menemukan bahwa 80 persen lelaki yang bercerai mengatakan mereka mengalami disfungsi ereksi.
Penelitian tersebut, yang dilakukan oleh Market Research Society, bertanya kepada 1.000 lelaki yang bercerai di Inggris, apakah mereka pernah mengalami masalah pada performa seksual mereka.
Jawabannya, empat per lima dari lelaki yang ditanyai mengaku bahwa mereka telah berjuang dengan disfungsi ereksi, yang dikenal sebagai impotensi.
Saat mempresentasikan temuan tersebut pada pertemuan tahunan American Urological Association di Boston, para peneliti menuduh jika pornografi membuat lelaki merasa ketagihan seperti kokain.
"Perilaku seksual mengaktifkan sirkuit candu yang sama di otak seperti halnya obat-obatan yang membuat kecanduan, seperti kokain dan metamfetamin, yang dapat mengakibatkan aktivitas yang memperkuat diri, atau perilaku berulang," kata peneliti, Dr. Matthew Christman.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental