Suara.com - Setelah kepergian Sulli, kini publik kembali berduka atas meninggalnya Goo Hara. Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, penyanyi dan aktris Korea Goo Hara meninggal dunia di rumahnya di Cheongdam, Seoul, pada Minggu (24/11/2019) pukul 6 sore waktu setempat.
Ia pertama kali ditemukan oleh rekannya yang langsung menghubungi layanan gawat darurat untuk menyelamatkan Goo Hara. Namun, nyawanya tak dapat diselamatkan.
Selama ini, Goo Hara mengalami berbagai masalah yang membuatnya jadi sorotan publik, mulai dari kasus kekerasan yang dilakukan mantan pacarnya, Choi Jung Bum, sampai penyebaran video seks mereka.
Bahkan, mantan pesonel grup vokal Kara ini juga kerap menjadi sasaran bullying warganet di media sosial.
Deretan permasalahan inilah yang mungkin mebuat perempuan berusia 28 tahun tersebut juga sempat melakukan percobaan bunuh diri pada Mei 2019 lalu. Namun, saat itu ia berhasil diselamatkan. Beberapa hari setelah peristiwa itu, ia meminta maaf kepada publik dan berjanji untuk memperbaiki kesehatan mentalnya.
Setelah kabar kepergiannya, dilansir dari Koreaboo, seorang kenalan Goo Hara juga mengungkapkan jika artis cantik tersebut pernah merasa sangat kesepian, khususnya saat dia menjalani promosi secara individual di Jepang dan Korea sepanjang tahun 2019.
Dalam sebuah wawancara dengan Osen, kenalan Goo Hara berbicara tentang perasaan Goo Hara. Dia mengatakan jika bintang drama City Hunter tersebut pasti merasakan kesepian tanpa agensi yang menemaninya di Korea.
"Dari apa yang saya mengerti, setelah kontraknya dengan agensi Korea sebelumnya berakhir, dia fokus pada promosi Jepangnya, jadi tidak banyak orang yang sering berhubungan dengannya. Saya pikir, dia juga pasti kesepian," jelas sumber tersebut.
Apa itu kesepian?
Baca Juga: Bisakah Platform Digital Jadi Solusi Bagi Pasien Depresi?
Terkait hal ini, dilansir dari Mind.org.uk, perasaan kesepian yang dirasakan seseorang bersifat pribadi, sehingga pengalaman kesepian setiap orang akan berbeda.
Satu gambaran umum tentang kesepian adalah perasaan yang kita dapatkan ketika kebutuhan kita untuk melakukan kontak sosial dan hubungan tidak terpenuhi. Tapi, kesepian tidak selalu sama dengan sendirian.
Di antara Anda, mungkin ada yang lebih senang untuk menyendiri namun tetap hidup bahagia tanpa melakukan banyak kontak dengan orang lain, sementara orang lain mungkin merasakan ini sebagai pengalaman yang kesepian.
Atau Anda mungkin memiliki banyak kontak sosial, atau berada dalam hubungan atau bagian dari keluarga, namun masih merasa kesepian, terutama jika Anda merasa tidak dipahami atau diperhatikan oleh orang-orang di sekitar Anda.
Lalu, apa bedanya merasa kesepian yang wajar dan kesepian karena depresi?
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan