Suara.com - Waspadai 6 Penyakit Lain yang Muncul Akibat Idap Penyakit Paru Kronis.
Penyakit Paru Obstruktif Kronis atau PPOK merupakan penyakit yang umumnya dapat dicegah dengan gejala seperti batuk berlendir, napas pendek, dan sesak napas, serta cepat lelah yang timbul akibat menghirup gas dan partikel berbahaya.
Karena kualitas organ paru yang menurun seiring berkembangnya waktu akibat PPOK, seorang pasien PPOK ternyata memiliki risiko terkena penyakit penyerta atau komorbid lainnya.
Dijelaskan oleh Prof. Dr. dr. Faisal Yunus Sp.P(K) saat ditemui dalam acara konferensi pers menyambut Hari Penyakit Obstruktif Kronik Sedunia, di kantor PDPI, Jakarta Timur, berikut adalah enam penyakit penyerta yang mengintai pasien PPOK.
1. Penyakit Kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskuler merupakan masalah jantung yang mencakup masalah pembuluh, struktur hingga pembekuan darah.
Bentuknya beragam bisa dari arteri koroner, henti jantung hingga tekanan darah tinggi. Menurut Profesor Faisal, orang yang mengidap PPOK memiliki risiko masalah kardiovaskuler yang tinggi apalagi bagi mereka yang terkena PPOK akibat dari merokok.
2. Osteoporosis
Osteoporosis atau masalah tulang lemah dan rapuh juga mengintai pasien PPOK. "Itu terjadi karena inflamasi bukan hanya pada paru tetapi juga sistemik seluruh tubuh termasuk ke tulang," tambah Profesor Faisal.
Baca Juga: Menkes Tak Mau Komentari Vape: Belum Ada Aturannya
3. Kanker Paru
Sama seperti kardiovaskuler, kanker paru juga mengintai para pasien PPOK terutama mereka yang merokok. "Malangnya ada orang yang dapat penyakit dua-duanya PPOK dan kanker paru."
4. Gerd
Gerd atau penyakit refluks gastroesofagus merupakan penyakit pencernaan di mana asam lambung atau empedu mengiritasi lapisan dalam saluran makanan. Ini biasanya terjadi karena faktor merokok dan konsumsi obat yang tidak tepat. Menurut Profesor Faisal, pasien PPOK memiliki risiko terkena masalah Gerd sampai 40 persen.
5. Gangguan Depresi
Bukan hanya merusak secara fisik, PPOK juga dapat memicu penyakit mental pada pasien seperti gangguan depresi. Bahkan lewat dua penelitian yang sudah dilakukan, risiko gangguan depresi pada pasien PPOK berkisar antara 25-30 persen.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
Terkini
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia