Suara.com - Jumlah Obat HIV Anak Terbatas, Ini Tanggapan Kemenkes
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menanggapi masalah terbatasnya jumlah obat antiretroviral atau ARV yang diperuntukkan bagi pengidap HIV anak-anak.
Dari data Kemenkes tercatat, jumlah kecukupan stok ARV jenis ZDV sirup yang biasa dikonsumsi anak-anak pengidap HIV adalah 0 bulan. Meski demikian, masih ada sekitar 40.000 botol dan sudah didistribusikan serta 30.000 botol baru yang datang pada Oktober 2019 lalu.
Dikonfirmasi oleh media, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Dr. Anung Sugihantono M.Kes mengatakan pihaknya bekerjasama dengan organisasi seperti Global Fund untuk pengadaan ARV bagi anak pengidap HIV.
"Kami kolaborasi dengan development partner. Bisa juga difasilitasi oleh Global Fund dan bisa beli obat tertentu dengan jumlah tertentu yang lebih masuk akal," kata Anung saat ditemui media di Gedung Kemenkes, Jakarta, Rabu, (27/11/2019).
Anung melanjutkan, masalah utama ketersediaan obat ARV untuk anak yang minim adalah karena jumlah pasien HIV anak yang terbilang kecil. Sehingga pemerintah kesulitan untuk menemukan produsen obat yang bersedia menjual obat dalam partai kecil.
"Beberapa kali kita bicara dan juga sudah diadakan. Persoalannya adalah, jumlahnya terlalu sedikit. Jadi kalau beli obat hanya untuk 200 anak misalnya, itu tidak ada yang bisa impor karena untuk mengimpor itu harus (beli) ribuan," tambah Anung.
Beberapa orangtua bahkan terpaksa harus memotong obat ARV tablet yang sebenarnya diperuntukkan bagi orang dewasa. Dengan memotong obat tersebut, orangtua berharap anaknya mendapat manfaat untuk menekan jumlah virus HIV dengan dosis 'sesuai'.
Baca Juga: Stok Obat ARV Kosong, Seknas Fitra Menduga Adanya Indikasi Korupsi
Ketika ditanya media apakah metode potong obat tersebut tepat, Anung mengatakan bahwa anak akan tetap mendapat manfaat yang sama, hanya saja presisi dosis harus benar. "Manfaat sama. Tapi lebih presisi dosis yang ada. Itulah yang harus disempurnakan baik dipotong supaya anak mau minum."
Agar ketersediaan obat ARV bagi anak pengidap HIV tetap terpenuhi, pemerintah akan mendorong perusahaan farmasi plat merah serta swasta untuk memproduksi obat ARV sendiri.
"Kami mengupayakan produsen di dalam negeri mampu memproduksi hal-hal macam itu termasuk obat yang jarang."
Obat jarang, kata Anung, bukan hanya jenis ARV yang diperuntukkan bagi anak tetapi juga obat-obat bagi pasien dengan penyakit langka.
"Kalau ini bisa diproduksi di Indonesia oleh BUMN di bidang farmasi atau swasta yang ingin mengambil ini, sesungguhnya ini langkah yang sedang diupayakan oleh Kementerian Kesehatan, mempermudah investasi dan kemudahan," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek