Suara.com - Tidak hanya penyakit fisik saja, masalah kesehatan mental seperti depresi ternyata bisa menular. Tetapi, penularan depresi punya cara kerja yang berbeda dengan penyakit lain.
Melansir Healtline, suasana hati dan emosi dapat menyebar. Sama halnya dengan perilaku merokok, depresi bisa menular melalui ikatan sosial yang dekat dan jauh.
Peneliti menyebut hal ini sebagai fenomena jaringan, teori penularan sosial dan teori penularan emosi kelompok.
Tetapi, ini tidak sesederhana berbagai minuman dengan orang yang mengalami depresi, atau mereka berkeluh kesah kepada Anda.
Sebenarnya para peneliti pun masih memahami bagaimana disebarkan. Tetapi beberapa penelitian menunjukkan penularan itu dapat terjadi dalam beberapa cara:
1. Perbandingan sosial
Ketika kita bersama orang lain atau melihat orang lain melalui media sosial, kita sering mengevaluasi diri sendiri dengan orang tersebut.
Namun, membandingkan diri sendiri dengan orang lain, terutama yang memiliki pola pikir negatif, terkadang dapat merusak kesehatan mental Anda.
2. Interpretasi emosional
Baca Juga: Agar Hubungan Tetap Langgeng, Begini Cara Membantu Pasangan yang Depresi
Ini berasal dari bagaimana Anda menafsirkan perasaan orang lain. Emosi dan isyarat nonverbal yang orang lain tunjukkan kepada Anda ditangkap sebagai informasi bagi otak.
Terutama dengan ambiguitas internet dan SMS, Anda dapat menginterpretasikan informasi secara berbeda atau lebih negatif daripada yang dimaksudkan.
3. Empati
Empati merupakan kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan dengan orang lain. Dan tentu ini adalah hal yang baik. Tetapi jika Anda terlalu fokus atau terlibat dalam upaya menempatkan diri pada posisi seseorang dengan depresi, Anda mungkin akan mulai mengalami gejala-gejala ini juga.
Namun bukan berarti saat berada di dekat seseorang yang depresi secara otomatis akan membuat Anda mengalaminya juga. Ini hanya menempatkan diri Anda pada risiko yang lebih tinggi, terutama jika Anda lebih rentan terhadap depresi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan