Meski begitu, Nining juga akui pelayanan kesehatan kini sudah lebih baik dari sebelumnya pada 2004 lalu ia didiagnosis positif HIV.
Namun masih saja ada oknum tenaga kesehatan yang melakukan perilaku diskriminatif, yang akhirnya membuat para ODHA tidak nyaman dan mengintimidasi secara psikologis, hingga ogah mendatangi kembali rumah sakit itu.
"Terus contohnya pelayanan kesehatan, yang sebetulnya kebutuhannya bukan untuk pengobatan, tapi lebih membuat orang maksudnya apa, kenapa nanya lagi. Jadi ada beberapa temen-temen nggak mau dateng ke rumah sakit itu sebenernya bukan rumah sakitnya, petugas yang buat trauma, tetap yang dilihat rumah sakit," ungkapnya.
Ada juga kejadian masih anggota IPPI diusir oleh warga tempatnya ia tinggal, tepatnya di Jakarta Timur, karena takut menularkan HIV/AIDS. Bahkan hingga anak ODHA yang ditolak oleh sekolah karena para orang tua murid khawatir menularkan kepada anak-anak yang lain.
Padahal kata Nining, sudah seharusnya masyarakat tahu bagaimana proses penularan HIV/AIDS itu sendiri yakni melalui cairan sperma, vagina, air asi, dan darah. HIV/AIDS juga tidak akan menular jika pertukaran air liur, kontak fisik, kontak sosial dan sebagainya.
"Tindakan kecil yang akhirnya orang dengan HIV merasa, memang begitu ya padahal kan nggak menular. Itu hal kecil yang sebenernya nggak perlu terjadi. Sedangkan kita-kita ini sudah tahu, bagaimana cara menularkan, bagaimana cara mencegahnya, kita juga nggak ada mau nularin orang," terangnya.
Kekosongan obat ARV, apa solusinya?
Dibandingkan dengan India yang angka ODHA-nya 4 kali lipat lebih tinggi tapi pemerintahnya sudah bisa membuat obat sendiri, Indonesia masih ketinggalan. Rasanya tidak mungkin menunggu jumlah ODHA untuk sebesar itu, baru Indonesia mau bertindak.
Aditya menyoroti pemerintah yang bergantung pada perusahaan farmasi dalam negeri dalam hal ini Indo Farma dan Kimia Farma yang tidak benar-benar serius untuk membuat obat bagi ODHA.
Baca Juga: Masih Ada Diskriminasi, Ini Beban Kompleks Wanita Pengidap HIV di Indonesia
"Karena Indonesia itu terlalu menggantungkan pada beberapa farmasi, ini bukan hanya motif sosial tapi juga motif mencari keuntungan. Tender juga masih gagal," imbuhnya.
Hal yang cukup mengkhawatirkan, jika keadaan ini didiamkan terus menerus angka epidemi HIV/AIDS akan semakin luas. ODHA tidak dapat obat, sehingga penularan semakin tinggi.
Dari catatan IAC dari 2018 hingga 2019 penularan baru meningkat dari 48.000 menjadi 49.000 ODHA.
"Harapannya mumpung punya Menkes yang baru, ayo lakukan evaluasi secara menyeluruh, baik dari kebijakan kerangkanya, maupun pendanaannya. Apakah sudah memadai untuk mengendalikan epidemi? mana yang harus dibuat ya dibuat, mana yang harus dihilangkan ya dihilangkan. Tantangan-tatangannya," tutup Aditya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke