Suara.com - Ternyata Masalah Gangguan Jiwa Bisa Muncul Sekaligus, Ini Sebabnya
Sulit untuk mendapatkan diagnosa, masalah gangguan jiwa sering kali muncul bersamaan. Hal ini berkaitan dengan cara berpikir, perilaku, hingga kondisi kesehatan seseorang secara keseluruhan.
Seorang pasien bahkan dapat memiliki banyak gangguan jiwa sekaligus apabila kondisinya tidak ditangani dengan baik. Lantas, apa saja gangguan jiwa yang bisa muncul bersamaan?
Dalam dunia psikologi, beberapa gangguan jiwa yang muncul secara bersamaan disebut sebagai komorbiditas.
Kondisi ini ternyata umum ditemukan pada pasien masalah kejiwaan, sebagaimana dibuktikan oleh penelitian dalam Journal of Affective Disorders.
Dari sekitar 7.936 pasien yang diteliti, sekitar setengahnya memiliki lebih dari satu gangguan jiwa.
Jenis masalah yang paling umum yakni gangguan mood, gangguan kecemasan, dan gangguan somatoform (gejala fisik akibat gangguan jiwa).
Seseorang bisa memiliki banyak gangguan jiwa sekaligus karena beberapa alasan.
Pertama, beberapa gangguan jiwa memiliki faktor risiko yang sama. Contohnya, orang yang mengalami trauma masa kecil berisiko mengalami gangguan kecemasan, post-traumatic stress disorder (PTSD), depresi, dan sebagainya.
Baca Juga: Riset Psikolog: Kerja Keras, Jurnalis Indonesia Rawan Kena Gangguan Jiwa
Kedua, gangguan jiwa yang diderita bisa menyebabkan gangguan kejiwaan yang lain.
Gangguan obsesif kompulsif mungkin saja memicu kecemasan berlebihan, PTSD yang tidak ditangani dengan baik bisa jadi menyebabkan depresi, dan lain-lain.
Terdapat berbagai jenis gangguan jiwa yang dapat muncul sekaligus. Gangguan jiwa ini bisa muncul secara bersamaan ataupun satu per satu seiring perkembangan kondisi pasien.
Secara umum, berikut gangguan jiwa yang kerap muncul sekaligus diilansir Hello Sehat:
1. Kecanduan dan skizofrenia
Meski tidak secara langsung menyebabkan skizofrenia, kecanduan dapat menjadi salah satu pemicu gejalanya. Penggunaan narkoba khususnya, bahkan bisa memperparah gejala yang sudah ada.
Penderita skizofrenia yang tadinya tidak mengalami kecanduan pun lebih berisiko memiliki ketergantungan terhadap alkohol, rokok, dan narkoba.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah