Suara.com - Menurut data WHO, di tahun 2014 jumlah penyandang diabetes melitus (DM) di seluruh dunia mencapai 422 juta orang, dan diperkirakan akan terus meningkat pada 2030 mencapai 552 juta orang. Sedangkan di Indonesia, penyandang DM mencapai 21,3 juta orang, menduduki peringkat ke-4 dunia.
Nah, masalahnya orang dengan diabetes ini sangat rawan terhadap risiko amputasi. Hal ini karena penderita diabetes memiliki kulit yang cenderung kering, yang memudahkan mereka mengalami iritasi dan luka. Padahal, kalau sudah terjadi luka, penderita diabetes akan lebih sulit sembuh dan bahkan bisa berujung pada amputasi dan kecacatan.
Berkaca dari itu Lili Legiawati, peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI), berhasil menemukan metode pengobatan yang dapat membantu memulihkan luka akibat kulit kering pada diabetes dengan menggunakan tumbuhan centela asiatica (CA), atau di Indonesia dikenal dengan pegagan.
"Dalam bidang dermatologi, CA kerap digunakan untuk mengobati luka, luka bakar, jaringan parut hipertrofik, eksim, kusta, psoriasis, dan lupus eritematosus," ujar Lili dalam disertasinya yang dipresentasikan pada sidang doktor di UI, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (4/12/2019).
Menurut Lili, CA yang digunakan dalam bentuk oles, semprot, atau topikal yang langsung ke kulit bisa memperbaiki hidrasi kulit, karena ia mampu mencari saluran-saluran peresapan agar masuk ke kulit. Tapi, dalam metodenya, topikal saja tidak cukup. CA harus sudah diekstraksi hdan kemudian dikonsumsi dalam bentuk kapsul.
"Hasilnya, kulit kering pada penyandang DM tingkat 2 yang mendapat kombinasi topikal sekaligus kapsul mengalami perbaikan kulit kering," tutur Lili.
Dalam catatan penelitian Lili, perbaikan dialami bagi penyandang DM yang gula darahnya terkontrol baik. Mengingat berdasarkan pengalamannya sebagai dokter kulit, orang yang gula darahnya tidak terkontrol maka pengobatan akan sulit dilakukan meski mengonsumsi CA dalam bentuk oles maupun kapsul sekalipun.
"Pakai kombinasi CA pun tetap jelek, harus ada kontrol gula darah yang bagus, baru hasilnya bagus," tutur Lili.
Dalam penelitian, Lili membagi subyek penelitian dalam 3 kelompok dengan catatan semua subyek gula darahnya terkontrol alias sedang dalam pengobatan. Tiga kelompok itu mereka yang mendapatkan CA hanya dioles, CA yang hanya diminum, dan CA yang dioles maupun diminum.
Baca Juga: Dijilat Anjing, Tangan Wanita Ini Terinfeksi dan Harus Amputasi
Pengamatan dilakukan selama 29 hari, dengan subyek mendapat CA 2 kali sehari, pagi dan sore. Subyek berjumlah 158 orang, dengan rentan usia 18 sampai 59 tahun. Adapun CA yang digunakan dalam bentuk kapsul adalah yang sudah ada di pasaran dan legal digunakan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia