Suara.com - Setiap wanita yang melahirkan pasti ingin mendengarkan suara tangisan bayinya. Sebab, tangisan itu menandakan bahwa bayi lahir dengan selamat dan bisa bernapas.
Namun, trauma persalinan justru dialami seorang ibu asal Singapura, Michelle Kee, ketika melahirkan anak sulungnya yang bernama Vera. Anak tersebut lahir sangat hening tanpa tangisan.
Bayi Michelle Kee tidak bisa bernafas. Selain itu, tubuh bayi juga terlihat berwarna biru ketika lahir ke dunia. Wanita 30 tahun itu merasa sangat sedih melihat kondisi bayinya.
"Bayi saya tidak menangis bahkan ketika dokter mencoba memberinya oksigen agar bisa bernapas. Saya perhatian kulitnya biru karena kekurangan oksigen," ujar Michelle Kee dikutip dari asiaone.com.
Karena bayinya menghirup mekonium sebelum lahir, anak sulungnya yang diberi nama Vera dibawa ke Unit Perawatan Intensif Neonatal (NICU). Sehingga, Michelle Kee tidak bisa langsung menggendong anaknya.
Sebagai informasi, Mekonoium adalah tinja hitam lengket yang pertama kali dikeluarkan oleh bayi baru lahir. Kotoran itu telah memasuki saluran udara dan paru-paru Vera.
Menurut dr Joseph Manuel Gomez, kepala dan konsultan senior di NICU di KK Women's and Children's Hospital mengatakan sebagian besar bayi mengeluarkan tinja itu dalam 24 jam pertama setelah dilahirkan.
Namun, beberapa bayi yang mengalami stres sebelum atau selama persalinan dapat memasukkan mekoniumnya ke dalam cairan ketuban sebelum mereka lahir.
Cairan ketuban adalah cairan bening dan tidak berwarna yang mengelilingi bayi dalam rahim. Stres juga bisa menyebabkan bayi yang belum lahir untuk menghasilkan gerakan terengah-engah saat dalam kandungan atau ketika dia akan lahir.
Baca Juga: Setelah Bocah Tewas Kesetrum di Penjaringan, PLN Cek Gardu Listrik di TKP
Akibatnya, ia bisa menghirup cairan ketuban yang terkontaminasi. Kondisi ini dikenal sebagai sindrom aspirasi mekonium (MAS).
Persalinan pertama Michelle tampak lancar sampai bidan memecahkan kantung airnya selama tahap akhir persalinan dan menemukan kotoran dalam cairan ketuban.
Namun, hal yang terjadi selanjutnya bagaikan mimpi buruk bagi Michelle. Persalinannya yang lancar selama 12 jam tiba-tiba berstatus darurat medis.
Ketika dia berjuang melahirkan, tiba-tiba detak jantung anaknya turun yang menunjukkan bahwa bayinya dalam kesulitan. Akhirnya, dokter pun menggunakan forsep agar bayi lebih cepat keluar.
"Pada waktu itu saya tidak tahu bahwa ada kemungkinan bayi yang belum lahir menghirup cairan ketuban yang terkontaminasi sebelum lahir dan itu adalah masalah serius," ujarnya.
MAS merupakan kondisi berbahaya bagi bayi yang baru lahir karena mengganggu pernapasannya. Kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi, antara lain menghasilkan kadar oksigen yang rendah.
Kekurangan oksigen ke otak dapat menyebabkan kematian hingga keterlambatan perkembangan. Menurut dr Gomez sendiri, bayi dengan MAS serius memerlukan bantuan alat pernapasan.
Sekitar lima persen bayi mengembangkan penyakit paru-paru kronis, yakni suatu kondisi yang terkait dengan peningkatan risiko mengi dan infeksi dada pada tahun pertama kehidupannya.
Bayi-bayi ini juga membutuhkan tindak lanjut jangka panjang untuk memeriksa pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Berita Terkait
-
Nyesek! Bayi Baru Lahir di Indonesia Langsung Punya Utang Rp32 Juta, Belanja Popok Kena Pajak
-
Lindungi Otak Si Kecil dari Kernikterus: Panduan Lengkap untuk Orang Tua
-
Bayi Baru Lahir Wajib Zakat Fitrah? Ini Hukum dan Cara Hitungnya
-
Enam Bayi Baru Lahir Meninggal Akibat Cuaca Dingin di Gaza
-
Konser Maroon 5 Jadi Induksi Alami, Viral Bumil Ini Pecah Ketuban setelah 'Moves Like Jagger' Dimainkan
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah