Suara.com - Menurut penelitian baru, makan ayam goreng secara teratur dapat meningkatkan risiko kematian dini. Studi baru, yang diterbitkan dalam The BMJ, menemukan bahwa makan makanan yang digoreng dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian pada wanita pascamenopause.
Dilansir dari Insider, para peneliti menggunakan data kuesioner untuk menilai diet 106.966 wanita berusia 50 hingga 79 yang dilakukan selama 18 tahun hingga Februari 2017.
Mereka melihat seberapa sering mereka makan makanan goreng yang berbeda, termasuk ayam, ikan, kerang, kentang goreng, keripik tortilla, dan taco.
Selama waktu itu, 31.588 wanita meninggal. Masalah jantung menyebabkan 8.358 kematian tersebut.
"Kami tahu konsumsi makanan gorengan adalah sesuatu yang sangat umum di Amerika Serikat dan juga di seluruh dunia. Sayangnya, kami hanya tahu sedikit tentang efek jangka panjang dari konsumsi makanan gorengan," kata Wei Bao, asisten profesor epidemiologi di Universitas Iowa dan penulis utama studi ini, mengatakan kepada CNN.
Menurut Bao, studi ini adalah yang pertama dari jenisnya. Tetapi penelitian sebelumnya telah menunjukkan hubungan antara makan gorengan dan peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes.
Secara keseluruhan, setelah memperhitungkan gaya hidup, kualitas makanan, tingkat pendidikan dan pendapatan, hasilnya menunjukkan bahwa secara teratur mengonsumsi makanan digoreng dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian.
Khususnya, mereka yang makan satu atau lebih porsi makanan goreng sehari memiliki risiko 8% lebih tinggi daripada mereka yang tidak menyentuhnya.
Makan ayam goreng setiap hari dikaitkan dengan risiko kematian 13% lebih tinggi dan risiko kematian akibat masalah jantung yang lebih tinggi 12%, dibandingkan dengan tidak ada makanan yang digoreng. Makan ikan goreng setiap hari juga dikaitkan dengan risiko kematian 7% lebih tinggi.
Baca Juga: Tudingan Salah Obat yang Sebabkan Kematian Noval Dibantah Pihak Klinik
Sementara itu, peneliti tidak menemukan bukti bahwa makanan yang digoreng meningkatkan risiko kanker.
"Mengurangi konsumsi makanan yang digoreng, terutama ayam goreng dan ikan goreng/kerang, mungkin memiliki dampak yang bermakna secara klinis di seluruh spektrum kesehatan masyarakat," catat mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!