Suara.com - Sama halnya dengan rasa nyeri di bagian tubuh lain, ada gejala dari nyeri usus yang seharusnya tidak boleh kita abaikan. Karena bisa saja gejala tersebut menunjukkan masalah yang jauh lebih serius.
Melansir Brightside, berikut gejala yang harus Anda perhatikan dan langsung konsultasikan pada dokter jika mengalaminya.
1. Nyeri perut
Kondisi ini dapat terjadi ketika kita mengonsumsi makanan yang salah. Namun, apabila Anda sering merasa sakit yang terus meningkat di perut bagian bawah, kemungkinan Anda menderita beberapa penyakit radang usus seperti Chron, Kolitis ulseratif, divertikulitis, sindrom iritasi usus atau kanker.
2. Sembelit
Jika Anda sering mengalami sembelit dan merasakan sakit saat buang air besar, kemungkinan ini adalah gejala divertikulitis atau sindrom iritasi usus.
Sindrom iritasi usus merupakan penyakit kompleks di mana gejalanya berkaitan dengan hal-hal seperti diare, kembung, nyeri, dan mengeluarkan gas.
Terkadang pola makan yang tepat dapat menyembuhkan kondisi ini, tetapi jika diabaikan untuk waktu yang lama, operasi adalah salah satu cara penyembuhannya.
3. Diare
Baca Juga: Tak Sengaja Dipukul Pacar di Perut, Usus Pria Ini Malah Berpindah ke Dada
Berbagai penyakit usus besar berhubungan dengan diare, antara lain seperti Chron, divertikulitis, hingga sindrom iritasi usus.
Jika kondisi ini berlangsung lebih dari 24 jam, langsung periksakan ke dokter dan kemungkinan dokter akan menyarankan kolonoskopi untuk penyembuhannya.
4. Kelelahan
Jika usus tidak berfungsi dengan baik, tubuh akan kekurangan nutrisi, mineral, dan vitamin. Sehingga membuat tubuh merasa lelah dan menyebabkan masalah tidur.
Apabila Anda tiba-tiba merasa kelelahan walaupun hanya menghabiskan waktu di rumah, kemungkinan ini disebabkan oleh kolitis atau Chron.
Cara menjaga agar usu tetap sehat adala dengan makanan kaya serat. Seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan. Kurangi juga konsumsi daging merah, makanan yang digoreng, gula, alkohol dan kopi.
Berita Terkait
-
Atap Asbes Bisa Picu Kanker, Ini 5 Alternatif Lain yang Lebih Aman dan Awet
-
Sakit Tak Kunjung Sembuh, Fahmi Bo Akhirnya Temukan Sumber Masalah Kesehatannya
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Bukan Cuma Bikin Enak, 8 Makanan Fermentasi Ini Ternyata Pahlawan Buat Usus Sehat
-
Mengenal Teknologi Hematologi Sysmex XQ Series, Dapat Deteksi Dini Thalassemia
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
Terkini
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi