Suara.com - Curah Hujan Meningkat di 2020, Kemenkes Waspadai Penyakit Menular
Banjir mengawali 2020, yang artinya potensi penyakit seperti flu, diare, malaria, DBD hingga leptospirosis atau kencing tikus akan semakin tinggi. Apalagi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan di 2020 lebih tinggi dari 2019.
Hal ini membuat Kementerian Kesehatan RI memprediksi penyakit akibat hujan dan banjir akan tinggi di 2020.
"BMKG menyebutkan curah hujan di 2020 lebih tinggi dari 2019. Kalau ini yang terjadi akan ada implikasi pada penyakit yang diakibatkan dengan curah hujan, dari DBD, leptospirosis, malaria, di samping diare dan pneumonia, termasuk keracunan makanan karena makanan tidak cukup bersih," ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Dr. Anung Sugihantono, M.Kes di Kemenkes RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (3/1/2020).
Anung melanjutkan, dirinya bersyukur upaya penanggulangan yang dilakukan dinas kesehatan daerah semakin maksimal. Ini terlihat dengan jumlah jumlah pelaporan yang meningkat, yang artinya penyakit yang bisa diobati semakin banyak, dibanding banyak masyarakat yang meninggal karena tidak diketahui penyebabnya.
"Meskipun jumlahnya meningkat tapi kalau laporannya baik. Sekarang angka kepatuhan pelaporan aja itu meningkat dari 60 persen menjadi 80 persen itu saja sudah kelihatan meningkat. Puskesmas sudah lapor dan sebagainya, itu nanti akan kelihatan angka kesakitan dan kematian," tutur Anung.
Penyakit leptospirosis jadi sorotan Kemenkes di antara semua penyakit saat banjir dan musim hujan, karena menurut Anung diagnosis penyakit ini sangat sulit, tapi jika terlambat diagnosis juga bisa menyebabkan kematian.
"Banjir kemarin, sudah membuat edaran khususnya untuk leptospirosis yang angka peningkatan cukup bermakna, hanya karena diagnosanya tidak kuat pada tahap awal. Sebenarnya obatnya sederhana tapi kalau diagnosanya terlambat akan menimbulkan kematian," paparnya.
Tidak hanya itu, Anung juga mendapat informasi jika musim kemarau di 2020 mendatang diprediksi sangat kering, dan lagi-lagi pencernaan akan bermasalah. Sehingga nantinya Kemenkes akan buat imbauan dan pencegahan perihal kemarau.
Baca Juga: BMKG: Siklus Hujan Ekstrem Terjadi Lebih Cepat Akibat Perubahan Iklim
"Berikutnya yang saya prediksikan mudah mudahan tidak ada akselerasi yang sesungguhnya tentang cakupan imunisasi hampir semua," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!