Suara.com - Korban Reynhard Sinaga Rentan Alami Gangguan Jiwa, Ini Penjelasan Psikiater
Reynhard Sinaga menjadi pemberitaan dunia setelah divonis bersalah atas kasus pemerkosaan dan penyerangan seksual kepada 48 lelaki di Manchester, Inggris.
Namun berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan polisi, dipercaya korban Reynhard Sinaga berjumlah ratusan, hingga lebih dari 190 orang. Hal ini membuat Reynhard Sinaga dijuluki predator seksual oleh media.
Kekhawatiran juga ditujukan kepada korban, yang disebut polisi rata-rata berusia dewasa muda dan sebagian besar adalah lelaki heteroseksual. Apakah dampaknya bisa membuat korban menjadi homoseksual? Atau lebih buruk, korban berpotensi menjadi predator pula di masa depan?
Menjawab pertanyaan ini, dokter spesialis kejiwaan dr. Nurmiati Amir, Sp.KJ(K) mengatakan itu hal yang tidak berhubungan. Jangankan berpikiran terlalu jauh korban jadi pelaku, korban pun belum tentu tiba-tiba berubah orientasi seksual.
"Nggak juga, itu kan kalau mau berkembang jadi itu (homoseksual) kan dari awalnya udah terlihat, bukan belakangan, itu artinya kan homoseksual. Bahwa homoseksual itu orientasi seksual, jadi itu udah dibawa dari kecilnya dia udah bawa," ujar dr. Nurmiati saat dihubungi suara.com, Selasa (7/1/2020)
Faktor bawaan sedari kecil inilah yang jadi faktor utama, bukan dari bentukkan lingkungan. Karena jika sudah ada kerentanan dari kecil, tanpa dorongan lingkungan mereka tetap adalah homoseksual. Tapi dr. Nurmiati membenarkan jika serangan seksual atau pemerkosaan akan menambah kerentanan mengalami masalah kejiwaan atau gangguan jiwa lainnya.
"Iya (pemerkosaan/sodomi menambah kerentanan), artinya tidak ada hubungan orang yang kena sodomi waktu kecil, atau kapanpun akan berkembang menjadi homoseksual, nggak," tegasnya lagi.
Sementara itu dokter jiwa lainnya, dr. Nova Riyanti Yusuf SpKJ atau yang akrab disapa Noriyu, mengatakan berdasarkan pemaparan beberapa studi, membenarkan jika sebelumnya korban pemerkosaan ataupun pelecehan seksual akan mengalami kesulitan membina hubungan normal.
Baca Juga: Video CCTV Reynhard Sinaga Memburu 'Mangsangnya', Hanya 60 Detik
"Pelecehan seksual, kekerasan fisik, dan multiple hubungan keluarga yang disfungsional yang akan mempengaruhi kemampuan untuk mempunyai hubungan dewasa yang sehat," jelas Noriyu saat dihubungi.
"Hal-hal tersbut menyebabkan defisit 'attachment' sehingga menjadi tidak sensitif dan dingin. Individu menjadi tidak mempunyai kemampuan empatik dan cenderung keras," sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!