7. Pertimbangkan pekerjakan tenaga profesional
Banyak orangtua membutuhkan bantuan dari tenaga profesional saat merawat bayi kembar. Misalnya, doula pascanatal yang dilatih untuk merawat bayi kembar. Mereka juga dilatih untuk membantu melengkapi ibu merawat anak kembar dengan percaya diri sambil memastikan ibu memiliki waktu untuk merawat diri.
Doula pascanatal dapat membantu ibu menciptakan rutinitas yang baik untuk keluarga dan membantu memiliki waktu istirahat yang sangat dibutuhkan.
Menggunakan layanan kebersihan juga bisa sangat membantu. Jika orangtua memiliki anak yang lebih besar, seorang pembantu ibu mungkin juga bisa menawarkan bantuan yang sangat dibutuhkan.
8. Ajak bayi memulai rutinitas secara bersamaan
Banyak orangtua bayi kembar merasa lebih mudah untuk memberi makan keduanya pada saat bersamaan. Ini dapat memaksimalkan waktu untuk orangtua. Jika satu saudara kembar menunjukkan tanda-tanda kelelahan, ibu mungkin juga bisa mencoba menenangkan saudara kembarnya untuk beristirahat juga.
9. Jangan lupakan perawatan diri dan kualitas hubungan ibu dengan pasangan
Memiliki dua bayi sekaligus bisa membuat orangtua lupa untuk merawat diri, bahkan menjalani kebiasaan hubungan yang sehat tampak tidak penting lagi. Padahal, kedua hal ini sangat penting dan dapat membuat tantangan lainnya lebih mudah ditangani.
Bekerja sebagai tim bisa bermanfaat bagi hubungan. Misalnya ibu bisa memiliki waktu tidur yang lebih lama, mandi dan mempraktikkan perawatan diri. Luangkan waktu untuk berlibur sebentar bersama pasangan dan sejenak istirahat dari rutinitas mengurus si kembar.
Baca Juga: Punya Bayi Kembar Seperti Syahnaz? Begini Cara Atur Jadwal Menyusuinya
Serta secara teratur berbicara satu sama lain mengenai hidup. Buat ritual minum kopi atau teh setiap hari, nikmati kencan malam di rumah saat bayi tidur atau berjalan-jalan bersama bayi di kereta dorong.
Hidup dengan dua bayi baru lahir pasti akan datang dengan tantangan, namun orangtua juga pasti tahu bahwa keduanya hadir membawa banyak cinta, kegembiraan dan kenangan yang akan bertahan seumur hidup. Cobalah yang terbaik dan menerima rasa kewalahan dan air mata sebagai bagian dari perjalanan. Jangan lupa untuk tertawa ketika ibu bisa, dan bekerjalah sebagai sebuah tim.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!