Suara.com - Menteri Kesehatan Thailand Jelaskan Alasan Dukung Penggunaan Ganja Medis
Thailand menjadi negara Asia Tenggara pertama yang melegalkan penggunaan ganja untuk keperluan medis di tahun 2018. Selain produk ganja medis, penggunaan produk minyak ganja juga sudah diresepkan di klinik kesehatan dan rumah sakit.
Dilansir DW Indonesia, Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul, menyebut pemerintah Thailand ingin memanen potensi ekonomi bernilai miliaran dolar dari tanaman ini. Pemerintah Thailand juga mendorong investasi teknologi untuk mengekstrak, menyaring, dan memasarkan minyak ganja.
"Hari adalah awalnya," ujar Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul pada saat peluncuran klinik di Bangkok, ibu kota Thailand.
"Kami berjuang untuk kesehatan masyarakat Thailand yang lebih baik dan berjuang untuk ekonomi yang lebih baik," ujar Anutin yang mengenakan jubah dokter dan berdiri di sebelah maskot daun ganja.
Anutin mengatakan bahwa Thailand sudah memiliki 25 klinik dan 86 rumah sakit dengan persediaan obat-obatan berbasis kanabis. Ia menambahkan bahwa rumah sakit telah meminta agar obat-obatan berbasis daun ini bisa tersedia di setiap provinsi dalam tahun ini.
Ratusan warga yang sebagian besar berusia lanjut mengantri untuk menerima botol berukuran 5-10 miligram berisi minyak ganja untuk mengobati sakit otot. Namun beberapa dari warga yang datang juga menderita penyakit yang lebih serius, salah satunya adalah Natjuta yang lahir dengan cerebral palsy dan harus menggunakan kursi roda.
Ibu Natjuta yang bernama Supatra Ulapatorn mengatakan minyak ganja membantu putrinya tidur lebih baik dan tetap tenang.
"Dia tidak bisa tidur dengan nyenyak, ini juga membuat saya tidak bisa tidur. Dia lebih tenang sekarang, jadi saya pikir (pengobatan) itu berhasil," kata perempuan berusia 60 tahun itu.
Baca Juga: Thailand Legalkan Ganja Medis Sebagai Obat, Indonesia Kapan?
Dia menambahkan bahwa di Thailand, ganja tidak lagi memiliki stigma. "Jika kita berbicara tentang ekstraksi ganja, saya merasa orang-orang memandangnya lebih sebagai obat daripada narkotika," ujar Anutin.
Thailand tetap memiliki undang-undang yang menetapkan siapa saja yang bisa menanam tanaman ganja dan mengekstrak minyak ganja. Para kritikus mengatakan undang-undang ini akan membatasi peluang bagi petani kecil dan kemungkinan hanya menguntungkan perusahaan agroindustri skala besar.
Penelitian medis menunjukkan bahwa minyak ganja dapat membantu meringankan rasa sakit pada pasien yang menderita kondisi seperti multiple sclerosis dan epilepsi. Namun belum diketahui pengaruhnya terhadap penyakit serius lainnya termasuk berbagai bentuk kanker.
Thailand masih tetap menyatakan bahwa penggunaan dan perdagangan ganja untuk keperluan rekreasional sebagai ilegal dan siapa yang tertangkap bisa dijatuhi hukuman hingga 10 tahun penjara. [DW Indonesia]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek