Suara.com - Menristek Apresiasi Produsen Obat yang Berhasil Membuat Produk OMAI
Indonesia memang masing mengimpor mayoritas obat untuk kesehatan masyarakat. Inilah yang membuat biaya pengobatan membengkak. Sehingga pemerintah berupaya mempercepat pembuatan obat modern asli Indonesia (OMAI) untuk bisa dikonsumsi atau hilirisasi.
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) atau Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Prof. Bambang P.S Brodjonegoro melakukan kunjungan ke produsen obat yang sudah melakukan Research and Development (RnD) atau yang membuat OMAI, termasuk produsen obat lokal Dexa Laboratories of Biomolecular Science (DLBS) Dexa Group.
"Saya melihat Dexa Group telah menghasilkan produk riset dan teknologi yang inovatif berbahan baku keanekaragaman sumber daya biodiversitas asli Indonesia. Tentunya ini menjadi peran pemerintah untuk membantu hiliriasasi industri agar semakin banyak dikonsumsi," ujar Prof. Bambang di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/1/2020).
Prof. Bambang mengatakan lebih dari 20 persen dari total kegiatan riset di Indonesia dibiayai Kemenristek. Di antara semua riset itu pangan dan kesehatan jadi bidang terbanyak, yang artinya keduanya menjadi prioritas Kemenristek.
Bukan sekedar riset biasa, Prof. Bambang sangat ingin riset-riset ini bisa diaplikasikan pada kehidupan manusia untuk pangan dan kesehatan, sehingga tidak sekedar berakhir dalam sebuah catatan semata.
"Tapi kita juga ingin hilirisasi, dan yang kira saksikan pada sore hari ini contoh dari hilirisasi, yaitu hilirisasi obat, dimana tidak hanya sekedar obat ini dibuat di Indonesia, tapi yang lebih penting ada proses RnD sehingga obat ini akhirnya berbahan Indonesia, jadi bahan obat," jelasnya.
Karena bahan baku obat yang mahal dan kebanyakan Indonesia masih mengimpor, Prof. Bambang berharap semakin banyak perusahaan yang mau mensubtitusi atau mengganti bahan baku dengan bahan lokal atau tradisional, dimana Indonesia kaya akan sumberdaya hayati.
"Yang tadinya dari luar negeri atau berbasis kimia menjadi bahan baku obat, yang berbasis pada tanaman, atau flora dan fauna Indonesia yang tercatat sangat kaya," ungkapnya.
Baca Juga: Kata BNN Tentang Obat GHB yang Digunakan Reynhard Sinaga, Ada di Indonesia?
"Kita ingin benar-benar menghilirkan kekayaan biodisveritas kita, kekayaan sumberdaya hayati itu tidak hanya untuk sekedar stastistik, tapi harus bermanfaat untuk sesuatu, salah satunya itu adalah untuk bahan obat, atau mendukung supaya program kesehatan Indonesia," pungkasnya.
Tidak kurang dari 12 produk fitofarmaka atau obat herbal berstandar yang telah diujikan pada manusia atau uji klinis, yang berhasil diproduksi Dexa Group. 12 produk itu juga sudah mendapat izin edar dari BPOM, dan targetnya Dexa akan menambahnya menjadi 20 produk hingga akhir tahun ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!