Suara.com - Kata BNN Tentang Obat GHB yang Digunakan Reynhard Sinaga, Ada di Indonesia?
GHB atau gamma-hydroxybutyrate jadi obat bius andalan Reynhard Sinaga untuk melumpuhkan korban-korbannya. Dalam persidangan disebut Reynhard Sinaga memberikan GHB pada korban yang sudah dalam kondisi mabuk.
Campuran ini disenut Reynhard sebagai 'ramuan cinta' yang bisa membuat orang tidak sadarkan diri dalam hitungan menit. Mampu melumpuhkan orang dalam sekejap, apakah GHB ada di Indonesia?
Kepala Balai Rehabilitasi BNN Baddokka dr. Iman Firmansyah, SpKJ, SH mengatakan GHB adalah obat bius yang ilegal dan dilarang peredarannya di Indonesia. Hingga saat ini belum ada GHB yang ditemukan, mengingat cairan ini banyak diproduksi di negara Eropa.
"Di Indonesia belum ditemukan GHB ini, jadi memang ini memang dibuat di Eropa terutama di negara Belanda, dan ini kebanyakan dibuat secara rumahan cairan ini," ujar dr. Iman Firmansyah saat dihubungi Suara.com, Selasa (7/1/2020)
Meski belum ditemukan di dalam negeri, tapi bukan berarti GHB tidak bisa masuk ke Indonesia. Cairan ini disebutkan dr. Iman sangat berbahaya karena tidak berbau dan tidak berwarna, sehingga sulit dilacak jika dicampurkan ke dalam minuman.
"Belum ditemukan, namun kalau ditanya apakah mungkin masuk ke Indonesia, sangat mungkin, sangat mudah, karena bentuknya itu seperti cairan biasa," ungkap dr. Iman.
Apabila GHB terkonsumsi manusia, maka efeknya cukup kuat karena menyerang sistem saraf pusat di otak sehingga ia akan langsung tidak sadarkan diri selama berjam-jam. Bahkan saat bangun pun orang yang mengonsumsinya akan linglung.
"Begitu dia bangun, dia seperti orang yang agak bingung gitu saat sadarnya, nah itulah efek bahayanya, dan ini juga mengenai di otaknya ada pusat rasa senang. Nah, di situ itulah yang membuat orang ketagihan atau kecanduan," jelas dr. Iman.
Baca Juga: Video CCTV Reynhard Sinaga Memburu 'Mangsangnya', Hanya 60 Detik
Seperti yang dilakukan Reynhard, percampuran GHB dengan alkohol akan memperkuat efeknya yang semakin cepat, karenanya tidak heran korban bisa tidak sadar dalam hitungan detik.
"Alkohol ini selain sistem saraf pusat, ini juga mengenai organ-organ fisik, dia kena hati empedu dan lain-lain. Apa yang terjadi bisa dicampur GHB, dia sama-sama mempengaruhi sistem saraf pusat dan itulah membuat orang lebih mudah tidak sadarkan diri," terangnya.
"Orang mabuk alkohol kan tidak sadarkan diri, dan GHB juga tidak sadarkan diri, berarti efeknya saling memperkuat efek tersebut," sambungnya.
Selain itu sebagai orang yang berkutat dengan masalah kejiwaan juga obat-obatan, dr. Iman tahu betul jika GHB sering disalahgunakan untuk kasus-kasus kejahatan, seperti pemerkosaan.
"Bisa, malah ini digunakan untuk obat-obat membius atau untuk kasus-kasus, (red: pemerkosaan) dan lain-lain, itu yang biasa disalahgunakan di situ," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)