Suara.com - Kesehatan mental tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan, genetik, dan pengalaman. Studi baru menemukan adanya hubungan erat antara kebijakan keuangan dan kesehatan mental seseorang.
Laporan yang diterbitkan dalam Journal of Epidemiology & Community Health menunjukkan bahwa menaikkan upah minimun sebesar senilai Rp 27 ribu dapat mencegah puluhan ribu kasus bunuh diri pada periode 1990 hingga 2015.
Para peneliti lantas menarik perhatian ke Amerika yang menaikkan upah minimum di atas tingkat Federal selama 2 dekade terakhir.
Hasilnya, menunjukkan bahwa menaikkan upah minimum senilai Rp 13.749 menyebabkan penurunan tingkat bunuh diri sebesar 6 persen antara 2009 hingga 2015. Artinya, ada sekitar 14.000 lebih sedikit kasus bunuh diri.
Lalu, kenaikan gaji hingga Rp 27 ribu disebut bisa mencegah hampir 26 ribu kasus bunuh diri di puncak pengganggu pada tahun 2009.
Terapis keuangan bersertifikat, Dr. Megan McCoy, mengatakan bahwa sejumlah kecil uang bisa memiliki nilai berarti.
"Para peneliti menyebut bunuh diri itu kematian karena putus asa. Cukup menaikkan gaji seringkali membuat seseorang memiliki rasa pencapaian atau tujuan," kata Dr. McCoy, dikutip dari The Saxon.
Dia menambahkan bahwa uang dan kesehatan mental saling terkait. Dr. McCoy juga mengatakan stres keuangan dapat menyebabkan depresi berat dan pengeluaran impulsif.
Baca Juga: Akibat Rumor Tak Berdasar, Jihyo TWICE Alami Depresi dan Gangguan Kecemasan
Berita Terkait
-
Studi Ungkap Kenaikan Gaji Dapat Mencegah Kematian karena Bunuh Diri
-
Keluarga yang Sehat Untuk Kesehatan Mental Sang Anak
-
Pasien Diabetes Berisiko Alami Masalah Mental, Ini Alasannya
-
Tak Cuma Penyakit, Kesehatan Mental Korban Banjir Juga Perlu Dikhawatirkan
-
Jangan Biarkan Anak Remaja Begadang, Kebiasaan Ini Bisa Memicu Depresi
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!