Suara.com - Diabetes ternyata tidak hanya memengaruhi kondisi fisik seseorang, tetapi juga kesehatan mental. Biasanya penderita bisa mengalami kecemasan, ketakutanm dan frustasi setelah didiagnosis diabetes.
Dalam sebuah survei oleh Diabetes UK tahun 2017, sebanyak 8.500 penderita diabetes dari berbagai usia, etnis dan latar belakang merasakan pengaruh penyakitnya pada kesehatan mental. Sekitar 3 dari 5 atau 64 persen penderita mengatakan bahwa mereka sering merasa sedih karena penyakit tertentu.
Sebuah studi tahun 2016 dalam jurnal Psychosomatic Medicine, menemukan bahwa depresi lebih umum pada orang dengan diabetes, terlepas dari apakah kondisi mereka sudah didiagnosis atau belum.
Studi lain yang dilansir dari Asia One, juga menunjukkan bahwa partisipan yang menyadari bahwa mereka penderita diabetes memiliki prevalensi kecemasan lebih tinggi daripada mereka yang tidak sadar mereka memiliki penyakit ini.
Diabetes dan depresi tampaknya saling terkait, terutama perubahan pada otak orang dengan diabetes meningkatkan risiko depresi pasien dan sebaliknya.
Depresi ini terkait dengan aktivitas fisik, asupan kalori yang lebih tinggi dan penurunan perawatan diri. Semuanya bisa meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes.
Peneliti Universitas Ohio di Amerika Serikat pernah melakukan penelitian pada 2017 dan 2018 yang mengungkapkan bahwa tekanan diabetes tinggi di antara mahasiswa dan staf pengajar bisa berdampak negatif terhadap kualitas hidup mereka.
Journal of the American Osteopathic Association, mengungkapkan diabetes distress adalah reaksi emosional negatif terhadap pengalaman hidup yang membutuhkan perhatian konstan dan perubahan gaya hidup.
Sementara itu, Universitas Ohio menemukan bahwa itu sangat menantang bagi mahasiswa yang sering mengalami stres. Banyak responden menunjukkan tanda-tanda depresi berat.
Baca Juga: Ketahui 4 Jenis Obat Bius dan Efeknya saat Dicampur Minuman
Menurut penelitian dari Federasi Diabetes Internasional, setengah dari orang yang hidup dengan diabetes merasa bahwa diagnosis mereka telah membebani keluarga mereka.
Dua dari lima mengatakan bahwa mereka merasa cemas ketika mereka didiagnosis. Sedangkan, lainnya juga sama tidak ingin menjadi beban bagi keluarga mereka.
"Ketika didiagnosis dengan penyakit ini, pasien diabetes mungkin merasa sedih karena sejumlah alasan," kata ahli endokrin, dr Joyce Yau See-yun dari Pusat Diabetes & Endokrin Pasifik Hong Kong.
"Pertama, mereka tahu bahwa diabetes adalah penyakit kronis dan mereka mungkin perlu minum obat selama sisa hidupnya. Mereka juga takut bahwa mereka mungkin perlu memberikan insulin untuk diri mereka sendiri di beberapa titik," lanjutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak