Suara.com - Bayi asal Yogyakarta bernama Edgar Fahlevi membutuhkan uluran tangan dari para dermawan.
Bocah lelaki berusia sembilan bulan ini didiagnosis dengan beberapa masalah kesehatan, mulai dari craniosinostosis, microcephaly, jantung bocor, epilepsi, pneumonia, infeksi cytomegalovirus (CMV), dan keterlambatan tumbuh kembang.
Nasib malang yang dialami Edgar Fahlevi ini, Suara.com ketahui dari situs penggalangan dana kitabisa.com.
Craniosinostosis yang dialami Edgar Fahlevi merupakan kondisi cacat pada ubun-ubun. Sementara microcephaly adalah kondisi kepala bayi yang ukurannya secara signifikan lebih kecil dari seharusnya.
Ditulis dalam akun situs donasi Kitabisa.com, saat proses kelahiran, kepala Edgar sempat terjepit selama dua menit.
"Waktu lahir kepala Edgar sempet terjepit kira-kira dua menit, mungkin itu awal dari epilepsi dan kejangnya. Kami udah terpukul dengan penyakit itu tapi ternyata gak cuma itu. Ada beberapa penyakit lagi yang menyerang badan Edgar jadi pertumbuhan bayi kami ini nggak seperti anak lain," kata ayahanda Edgar ditulis di akun Kitabisa.com.
Selain craniosinostosis dan microcephaly, Edgar Fahlevi juga mengalami masalah jantung bocor, epilepsi, infeksi paru dan infeksi CMV.
Dilansir dari Suara.com dari Hellosehat.com, infeksi CMV atau sitomegalovirus adalah virus yang membawa herpes, Epstein-Barr dan virus penyeban cacar air, vaticella zoster.
Infeksi CMV merupakan bawaan lahir. Sekitar 10 persen bayi terinfeksi CMV menunjukkan tanda-tanda kerusakan permanen seperti keterbelakangan mental dan kerusakan pendengaran.
Baca Juga: Luncurkan Mi Note 10 Pro, Xiaomi Juga Berikan Donasi untuk Korban Banjir
Untuk sembuh, Edgar harus menjalani perawatan panjang dengan biaya yang sangat banyak. Tindakan medis yang saat ini dijalani Edgar adalah terapi Ganciclovir dan mengosumsi obat epilepsi.
"Namun sampai sekarang kondisi Edgar tak kunjung membaik. Hampir berusia satu tahun, Edgar bahkan diklaim belum bisa melihat," tulis laman donasi Kitabisa.com lebih lanjut.
Orangtua Edgar Fahlevi dikabarkan sudah menjual dua kendaraan bermotor mereka. Edgar sendiri diketahui merupakan anak kedua dari dua bersaudara.
Pihak keluarga membutuhkan sekitar Rp 50 juta untuk biaya pengobatan dan baru terkumpul hingga Senin (13/1/2020) Rp 40 jutaan.
Biaya yang terkumpul lewat akun atas nama Anggi Meilaksana Putra tersebut sudah digunakan sebagai biaya pengobatan, dan berbagai perlengkapan medis seperti nebulizer, regulator oksigen, dan fisioterapi.
Anda yang ingin menyumbangkan sebagian rezeki untuk membantu biaya pengobatan Edgar Fahlevi bisa langsung mengakses situs kitabisa.com.
Berita Terkait
-
Chris Hemsworth, Pemeran Driver F1, Galang Dana Kebakaran Australia
-
Minta Donasi untuk Operasi, Selebgram Laura Anna Dihujat Warganet
-
Pete Frates, Penggagas Ice Bucket Challenge Meninggal di Usia 34 Tahun
-
Orang yang Berdoa untuk Korban Bencana Cenderung Pelit untuk Berdonasi
-
Biaya Pengobatan Tak Ditanggung BPJS, Kakak Korban Klitih Jogja Buka Donasi
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?