Suara.com - Sebuah cuitan di Twitter oleh @girlziplocked tentang menstruasi menjadi viral ketika ia mengumumkan bahwa ibuprofen dapat mengurangi aliran darah menstruasi hingga 50%.
"Aku mempelajari kalau ibuprofen dapat mengurangi aliran darah haid sampai 50% dan alasan aku membahasnya karena kenapa tidak ada orang yang tahu tentang ini," tulis gadis dengan nama Holly Wood pada Minggu (19/1/2020).
Menurut ginekolog dr. Jen Gunter, sebenarnya ini bukanlah hal baru. Pengetahuan ini sudah terdaftar dalam situs web National Heatlh Service UK.
Namun ternyata, banyak perempuan yang tidak tahu, dilihat dari balasan di cuitan tersebut.
"Saya sudah menyarankan ini selama bertahun-tahun sebagai dokter kandungan. Kita tahu bahwa ibuprofen dapat mengurangi kram dan aliran menstruasi," kata dr. Lauren Streicher, dilansir Insider.
Ibuprofen dan naproxen merupakan obat antiinflamasi nonsteroid, yang dikenal sebagai NSAID. Obat ini akan mengurangi produksi prostaglandin, bahan kimia yang menyebabkan rahim berkontraksi dan melepaskan lapisan uterus setiap bulannya pada perempuan.
Pada 2013, sebuah studi menemukan bahwa mengonsumsi NSAID dapat mengurangi aliran menstruasi hingga 28% hingga 49%.
Sedangkan pada 2019, Cochrane Database of Systematic Reviews menemukan bahwa NSAID cukup efektif dalam mengendalikan aliran menstruasi yang berat.
Obat ini juga dapat menunda keluarnya darah menstruasi. Streicher merekomendasikan untuk mengonsumsi satu dosis 600 mg ibuprofen pada hari pertama menstruasi. Sebab, saat itulah tingkat prostaglandin berada pada tingkat tertinggi.
Baca Juga: Otak Wanita Alami Perubahan selama Menstruasi, Ini Keuntungannya!
Meski ini dianjurkan, Streicher mengatakan ibuprofen tidak boleh digunakan untuk menutupi atau mengabaikan apabila ada gejala serius. Misalnya, menstruasi yang sangat berat bisa menjadi tanda dari endomedtriosis dan PCOS.
Memang benar, mengukur 'aliran yang banyak' itu rumit. Tapi Streicher mengatakan jika menstruasi yang dirasakan menghalangi kehidupan sehari-hari, mereka harus berkonsultasi dengan dokter.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia