Suara.com - Selama masa menstruasi, wanita tidak hanya mengalami perubahan suasana hati tetapi juga otak. Sayangnya, banyak wanita tidak menyadari adanya perubahan otak selama menstruasi.
Anda pasti sudah tahu hal-hal yang menyebabkan seorang wanita lebih moody, tersinggung hingga terangsang selama periode, salah satunya perubahan hormon.
Tetapi, Anda mungkin belum mengetahui betul efek positif siklus menstruasi terhadap perubahan otak wanita.
Meningkatkan keterampilan
Pada awal ovulasi dilansir oleh Asia One, ovarium akan menghasilkan lebih banyak estrogen dan progesteron untuk mengentalkan lapisan rahim dan mempersiapkan pelepasan sel telur.
Peningkatan kadar hormon ini tampaknya memengaruhi perilaku wanita, khususnya keterampilan komunikasi yang meningkat.
Peneliti dan psikolog Pauline Makin pun telah memahami proses fluktuasi kadar estrogen memengaruhi kemampuan wanita pada tahun 2002 silam.
Setiap peserta penelitian disurvei sebanyak 2 kali. Pertama, setelah periode mereka ketika kadar estrogen dan progesteron masih rendah. Kedua, sekali seminggu setelah mereka berovulasi ketika estrogen dan progesteron tinggi.
Penelitian yang dilakukan di Gerontology Research Center di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat melibatkan kelompok kecil, yakni hanya 16 orang yang menyelesaikan tes mental.
Baca Juga: Cegah Virus Korona, Singapura Lakukan Pemeriksaan Suhu pada Para Pelancong
Selama masa ovulasi, partisipan tercatat lebih buruk dalam hal-hal yang biasanya dimiliki pria, misalnya kesadaran spasial. Tetapi, mereka mengalami peningkatan pada hal-hal yang menjadi keunggulan wanita, seperti kemampuan menghasilkan kata-kata baru.
Sebaliknya, kesadaran spasial kembali normal pada minggu ketika kadar hormon lebih rendah. Selain itu, memori juga lebih membaik selama masa ovulasi.
Para peneliti menggambarkan memori ini sebagai mengingat implisit, jenis memori bawah sadar yang berguna untuk mengembangkan keterampilan komunikasi.
Bagaimana hormon memengaruhi otak?
Studi ini mencatat bahwa hormon berdampak pada dua area otak. Pertama, hippocampus yang terlibat dalam menyimpan ingatan dan penting untuk kemampuan sosial.
Kedua, amigdala yang memproses emosi, terutama respons melawan atau lari. Selama masa menstruasi, bagian-bagian otak wanita ini sebenarnya lebih besar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional