Suara.com - Virus corona Wuhan telah menewaskan sebanyak 81 orang. Virus mematikan ini pun dapat ditularkan sebelum orang mengalami gejala terinfeksi karena masa inkubasinya sekitar 7-14 hari.
Para ahli di Inggris juga mengingatkan bahwa virus corona bisa menjadi ancaman mematikan bagi orang yang memiliki asma.
Menurutnya, virus corona ini memiliki gejala yang bisa memperburuk asma dan meningkatkan risiko serangan yang berpotensi mengancam jiwa.
Emma Rubach, kepala kesehatan di Asthma UK, mengatakan virus corona dapat menyebabkan masalah pernapasan pada siapapun.
"Tapi, bagi 5,4 juta orang di Inggris yang menderita asma, karena virus ini menyebabkan peningkatan gejala dan risiko serangan asma yang berpotensi mengancam jiwa," ujar Emma Rubach dikutip dari The Sun.
Sekitar 73 orang telah diuji untuk mengetahui terinfeksi virus corona atau tidak di Inggris. Hasilnya, semua orang dinyatakan negatif dari virus corona.
Emma berpendapat bahwa virus corona ini bisa membahayakan kondisi orang dengan asma. Tetapi, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk upaya perlindungan.
"Penderita asma perlu menggunakan inhaler setiap hari seperti yang diresepkan untuk mencegah diri terinfeksi virus corona. Cara ini juga memberikan perlindungan di saluran udara Anda dari waktu ke waktu dan mengurangi risiko serangan asma jika Anda terkena virus," jelasnya.
Emma juga menyarankan agar penderita asma selalu menyimpan inhaler di dekatnya. Sehingga penderita akan lebih mudah menjangkau ketika gejalanya memburuk.
Baca Juga: Zodiak Kesehatan 28 Januari 2020: Jaga Kesehatan Ususmu, Pisces!
Selain itu, Emma juga menyarankan untuk rutin mencuci tangan demi mengurangi risiko tertular virus corona. Hindari pula berbagi handuk, gelas atau barang-barang pribadi dengan orang lain atau orang yang terinfeksi.
Profesor Yvonne Doyle, direktur medis dan direktur perlindungan kesehatan untuk PHE, mengatakan kasus Inggris pertama kemungkinan berasal dari seseorang yang sudah terinfeksi datang ke Inggris.
Pihaknya mengaku tidak terlalu khawatir karena sudah pernah berhadapan dengan kasus virus Ebola, SARS dan virus lainnya. Jadi, harapannya mereka lebih siap dalam menghadapi dan mencegah virus corona menyebar lebih parah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!