Suara.com - Kementerian Kesehatan mengungkap bahwa pihaknya melakukan observasi terhadap sejumlah orang terkait penyebaran virus corona dari China, serta menunggu hasil uji laboratorium terhadap beberapa kasus-kasus baru.
Di Indonesia, Pusat Penelitian dan Pengembangan milik Kemenkes adalah satu-satunya pihak yang dapat memastikan keberadaan jenis baru virus itu.
Kemenkes sebelumnya telah memastikan bahwa ada 100 rumah sakit rujukan yang mampu menangani pasien jika memang ada yang terkonfirmasi terjangkiti virus yang pertama kali terdeteksi bulan lalu di Wuhan itu.
Seiring dengan terus meningkatnya jumlah korban yang meninggal dunia di China akibat virus corona, pemerintah Indonesia juga meningkatkan upaya pencegahan, termasuk memastikan berjalannya proses pendeteksian virus yang memadai.
Anung Sugihantono, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Kemenkes, mengatakan bahwa sejauh ini bahwa sudah ada 13 orang yang tengah di observasi.
"Yang 11 sudah ada hasilnya, semuanya negatif. Dua sedang dilakukan pemeriksaan," ujar Anung dalam acara konferensi pers pada Senin (27/01).
Sebelumnya, terdapat sejumlah kasus dicurigai terinfeksi corona virus, diantaranya termasuk di Jakarta, serta di beberapa wilayah lainnya seperti Sorong di Papua Barat, Manado di Sulawesi Utara, hingga Jambi dan Bali.
Menganggapi hal ini, Dirjen Anung menegaskan bahwa belum ada pasien yang terkonfirmasi terinfeksi virus corona baru dari Wuhan. Ia juga mengatakan, para petugas kesehatan dipastikan mengikuti standar operasional kerja sesuai mekanisme pemeriksaan laboratorium WHO.
Anung menjelaskan bahwa proses pendeteksian terbagi menjadi empat. Tahap pertama adalah tahap observasi, yakni yang telah dilakukan pemerintah, terhadap orang-orang yang mengalami gejala terkait. Berikut, lanjutnya, bagi pasien yang sedang diobservasi memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan atau mengalami kontak langsung dengan orang yang terjangkiti baru akan di anggap "suspect", atau terduga.
Baca Juga: Virus Corona Mewabah, Presenter Ini Menyesal Bilang Daging Kelelawar Enak
Tahap selanjutnya adalah jika hasil laboratorium membuktikan seseorang terinfeksi corona virus, maka ia akan di anggap "probable", atau kemungkinan terinfeksi. Hal ini karena belum sampai deteksi secara khusus novel coronavirus, atau virus corona yang baru.
Anung mengatakan bahwa seorang pasien akan dinyatakan terkonfirmasi jika hasil uji laboratorium mendeteksi virus baru itu.
Fasilitas Kesehatan Indonesia
Di antara kasus terbaru juga termasuk di Bandung, Jawa Barat, dimana pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), yang merupakan salah satu rumah sakit rujukan terkait corona virus, sedang menunggu hasil tes dari dua pasien yang sedang di observasi. Salah satu dari pasien itu termasuk seorang warga negara China yang sedang dirawat di ruang isolasi di rumah sakit itu.
"Pasien tersebut karena datang tanggal 12 Januari 2020 dari sebuah kota di Tiongkok, Shicuan yang jaraknya itu 1.300 km dari Wuhan. Jadi karena ada riwayat ke sana dan takut ada kontak sehingga masuk ke ruang isolasi infeksi khusus Kemuning RSHS," kata Nina Susana Dewi, Direktur Utama RSHS sebagaimana dilansir BBC News Indonesia, Senin (27/01).
Nina menyatakan kesiapan rumah sakit dalam penangan corona virus jika terkonfirmasi. RSHS sebelumnya telah berpengalaman menangani kasus infeksi menular, seperti MERS CoV, flu burung dan juga SARS, yaitu penyakit pernapasan yang juga diakibatkan oleh virus termasuk dalam keluarga corona.
Berita Terkait
-
Virus Corona, Tengku Zul: Jaga Rakyat Lebih Penting dari Uang Turis China
-
Hits Kesehatan: Cara Virus Corona Menular, Penyakit Mematikan dari China
-
Virus Corona Mewabah, Presenter Ini Menyesal Bilang Daging Kelelawar Enak
-
Video Makan Sup Kelelawar Dihujat, Wanita Ini Tak Sadar Ada Virus Corona
-
Peneliti di China Klaim Alkohol Bisa Basmi Virus Corona
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Perkuat Konektivitas, Ahmad Luthfi Tinjau Perbaikan Jalan WiradesaKajen Senilai Rp33,348 Miliar
-
DPR RI Resmi Sahkan Pansus Penyelesaian Konflik Agraria, Ini Daftar Anggotanya
-
Indonesia Punya Berapa Kilang Pertamina? Disinggung Menkeu Purbaya Sebelum Kilang Dumai Terbakar
-
Rocky Gerung Sebut Kecemasan Menyelimuti Murid, Guru, dan Orang Tua Akibat Program MBG
-
Numpang Kantor Polda Kalbar, KPK Periksa Wabup Mempawah Juli Suryadi, Kasus Apa?
-
KPK Tetapkan Staf Ahli Mensos dan Kakak Hary Tanoe sebagai Tersangka Korupsi Bansos Beras
-
Tragedi Cinta Segitiga di Cikarang: Tukang Cukur Tega Bunuh Sahabat Demi Penjual Es Sheyla
-
KPK Telusuri Aliran Uang Korupsi Bank BJB ke Keluarga Ridwan Kamil
-
Pemerintah Resmi Sahkan Kepengurusan Mardiono Pimpin PPP, AD/ART Tak Berubah Jadi Patokannya
-
Tepis Siswi Tewas karena MBG, Laporan Dinkes Bandung Barat Dicorat-coret Dosen ITB: Saya Gak Tahan!