Suara.com - Banyaknya korban yang yang positif terinfeksi virus corona mulai membuat petugas medis di China kewalahan.
Tanpa jeda, para petugas medis terus menerima dan mengatasi kondisi pasien yang terinfeksi virus corona. Belum lagi, puluhan pasien virus corona yang sudah dinyatakan meninggal dunia.
Meningkatnya jumlah pasien virus corona ini membuat petugas medis sampai tidak sempat pergi toilet. Akibatnya, mereka pun menggunakan popok dewasa karena terlalu sibuk merawat pasien virus corona.
Menurut Business Insider, dilansir oleh worldofbuzz.com, ganasnya penyebaran virus corona di Wuhan membuat kota ini dijuluki "Zombieland" karena banyak orang memilih tinggal di dalam rumah demi melindungi diri dari virus corona.
Baru-baru ini, seorang warganet pun membagikan video kondisi di suatu rumah sakit di China. Lorong-lorong rumah sakit itu penuh dengan pasien yang terinfeksi dan meninggal dunia akibat virus corona.
Para petugas medis juga terlihat sibuk merawat pasien terinfeksi virus corona yang masih bertahan hidup. Saking banyaknya, sejumlah pasien meninggal terlihat ditidurkan di lantai.
Berdasarkan laporan The Washington Post, staf medis perlu mengenakan popok dewasa karena tidak memiliki waktu untuk pergi ke toilet.
Selain itu, mereka melakukannya agar tidak perlu melepas pakaian pelindungnya yang bisa saja robek jika tergesa-gesa ke toilet. Jika tidak, kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko terinfeksi virus corona pada mereka.
Apalagi kondisi sejumlah rumah sakit sudah mulai kekurangan pakaian hazmat, masker dan kacamata pelindung untuk petugas medis. Sehingga mereka perlu menjaga pakaiannya.
Baca Juga: Tanda Tubuh Overdosis Kafein, Pusing hingga Detak Jantung Tak Teratur
"Kami tahu bahwa pakaian pelindung yang kami kenakan bisa jadi stok yang terakhir. Jadi kami tidak bisa membuang apapun dari pakaian pelindung ini," kata dokter di Rumah Sakit Union Wuhan via Weibo.
Meski begitu, sejumlah dokter dan tenaga medis juga khawatir tertular virus corona karena makin banyaknya pasien yang terinfeksi tanpa henti.
Candice Qin, seorang terapis yang berbasis di Beijing mengatakan seorang dokter merasa sangat hancur ketika mengetahui dirinya positif terinfeksi virus corona dari pasiennya.
Jadi, ia mengisolasi diri di apartemennya dan tidak bisa memberi tahu orangtuanya karena merasa tidak berdaya dan kesepian.
"Saya pikir ini merupakan tekanan bagi setiap dokter dan perawat di Wuhan, baik secara fisik maupun mental. Kita tahu semua pasien pasti khawatir, tetapi dokter juga manusia," kata Qin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
Terkini
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!