Suara.com - Jumlah korban meninggal akibat virus corona sudah mencapai setidaknya 132 orang. Sedangkan, orang yang positif terinfeksi virus corona mencapai lebih dari 6.000 orang di China.
Negara-negara lain di luar China pun mulai mewaspadai penyebaran virus corona yang makin tajam, terutama sejumlah negara yang sudah melaporkan adanya kasus positif virus corona.
Sementara itu, peneliti Hong Kong tengah berusaha mengembangkan vaksin untuk mengatasi virus corona Wuhan yang mematikan. Tetapi, vaksin itu masih perlu diuji sebelum disalurkan ke publik.
Para ilmuwan di China dan Amerika Serikat juga berusaha mengembangkan vaksin untuk wabaha virus corona secara terpisah.
Profesor Yuen Kwok-yung, ketua penyakit menular di Universitas Hong Kong mengungkapkan bahwa tim penelitiannya sedang mengerjakan vaksin virus corona. Mereka juga telah mengisolasi virus yang sebelum tidak diketahui dari kasus impor pertama di kota itu.
"Kami sudah memproduksi vaksin, tetapi butuh waktu lama untuk mengujinya kepada hewan," kata Yuen dikutip dari asiaone.com.
Yuen memperdiksi kalau pengujian vaksin virus corona ini akan memakan waktu berulan-bulan. Saat ini mereka akan mengujinya pada hewan. Setelah satu tahun, mereka akan melakukan uji klinis pada manusia.
Dalam hal ini, peneliti dari Hong Kong mengembangkan vaksin virus corona dengan mengacu pada vaksin influenza yang berbentuk semprotan hidung.
Para peneliti memodifikasi vaksin flu bagian antigen permukaaan dari virus corona. Artinya, vaksin ini bisa mencegah virus influenza dan virus corona jenis baru yang menyebabkan pneumonia.
Baca Juga: Dokter Mata Berbagi Tips Pertolongan Pertama Mata Kering
Jika berhasil diuji, vaksin ini bisa menjadi harapan baru bagi korban virus corona Wuhan yang telah mencapai lebih dari 6.000 orang.
Sejauh ini, Hong Kong telah mengonfirmasi 8 kasus virus corona. Tetapi, belum ada laporan kasus meninggal karena virus corona di Hong Kong.
Sebelumnya, Li Lanjuan, pakar penyakit menular di China, juga mengonfirmasi bahwa vaksin virus corona masih dikembangkan dan bisa digunakan sekitar 1 bulan lagi.
Terkait pendapat itu, Yuen mengaku tak yakin jika vaksin virus corona yang sedang dikembangkan oleh timnya bisa digunakan atau selesai dalam satu bulan.
"Jika pengujian vaksin virus corona pada hewan efektif dan aman. Vaksin ini baru diuji klinis pada manusia. Tapi, proses ini mungkin butuh satu tahun." paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
Terkini
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
-
Dukung Ibu Bekerja, Layanan Pengasuhan Modern Hadir dengan Sentuhan Teknologi
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer
-
Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
-
Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
-
Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
-
Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu